Riau Expo 2016, EO Nabila dan BPMPD Riau Diduga "Main Mata"

Riau Expo 2016, EO Nabila dan BPMPD Riau Diduga
Kepala Badan BPMPD Provinsi Riau, Ismaili Fauzi/FB
PEKANBARU, Lipo-Penunjukan Event Organizer (EO) Nabila sebagai penyelengara Riau Expo 2016, pada 24-30 Oktober 2016 oleh Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Provinsi Riauterkesan tidak profesional dan dipaksakan.

Hal ini terbukti keterlambatan pembayaran Down Payment (DP) gedung CoEx Mall SKA tempat perhelatan acara tersebut. Sehingga pihak manajemen CoEx melayangkan surat teguran kedua kalinya untuk segera membayar sesuai dengan kontrak yang sudah disepakati.

Jika pihak EO tidak membayar, maka perhelatan akbar setiap tahunnya terancam batal dan tidak bisa dilaksanakan.

Menurut informasi Liputanoke, keterlambatan itu dikarenakan, EO Nabila diduga tidak mempunyai dana besar untuk perhelatan akbar seperti Riau expo.

"Sehingga pembayaran tahap pertama awal september dilakukan pada hari Rabu (21/9) lalu. Informasinya ditalangi oleh pihak BPMPD Riau," ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, kontrak sewa gedung CoEx selama 8 hari sekitar Rp. 1.2 miliar. Pihak EO Wajib membayar DP sebesar 40 persen atau sekitar Rp.480.000.000 pada awal september 2016.

"Sedangkan pembayaran tahap II dan III sebesar 30% atau Rp.360.000.000. Tahap II dan III segera dibayarkan pada 23 September dan 6 Oktober 2016 ini. Itu hanya sewa gedung belum termasuk biaya sewa partisi, panggung dan lainnya," jelasnya.

Bukan hanya itu saja, tambahnya, dari tujuh EO yang mengikuti beauty contest beberapa waktu lalu, EO Nabila tidak masuk nomisasi dan tidak memenuhi syarat untuk menyelenggarakan Riau Expo.

"Namun entah kenapa, BPMPD memenangkannya. Ada apa sebenarnya. Kok bisa menang ya," ujarnya bingung.

Dari pengalaman EO Nabila, tambahnya, hanya mengikuti Solok Expo, itupun menurut informasi, perusahaannya dipinjam oleh pihak ketiga. Selain itu, konsep Riau expo 2016 dibuat oleh orang lain dan dikembangkan sedikit olehnya.

"Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, tahun ini, banyak persyaratan yang diajukan oleh BPMPD. EO wajib menyediakan umbul-umbul sebanyak 200 pcs, untuk dipasang sepanjang jalan tempat pergelaran acara, kemudian Baliho enam titik di kota Pekanbaru dan satu titik di bandara Soekarno Hatta, Jakarta," sebutnya.

Selain itu juga, lanjutnya, EO harus menanggung biaya siaran langsung waktu pembukaan acara Riau expo di TV lokal serta menyediakan tujuh stand secara gratis, dan pembuatan spesial booth untuk BPMD Riau," pungkasnya.

Perihal masalah ini, Liputanoke mencoba konfirmasi kepada Kepala Badan BPMPD Provinsi Riau, Ismaili Fauzi, namun hingga berita ini diturunkan, tidak ada respon sama sekali. (Lipo*5)) 


Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index