PEKANBARU, LIPO-Gubri H Arsyadjuliandi Rachman mengatakan dalam upaya menciptakan sumber daya manuasia (SDM) yang berkualitas, diperlukan komitmen yang kuat dalam membangun sektor pendidikan.
Karena itu, Pemerintah Provinsi Riau terus berupaya mewujudkan kuantitas dan kualitas pendidikan dan kependidikan di Riau, seperti pengembangan kurikulum dan sistem evaluasi, perbaikan sarana pendidikan, pengembangan dan pengadaan bahan belajar, serta berbagai pelatihan bagi guru.
Menurut Gubri, pendidikan yang bermutu memiliki kaitan ke depan dan kaitan ke belakang. Ini berarti bahwa pendidikan yang bermutu merupakan syarat utama untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang maju, modern, dan sejahtera. Untuk itu perlu peningkatan SDM.
Pendidikan yang bermutu tergantung pada keberadaan guru yang bermutu, yaitu guru yang profesional, sejahtera, dan bermartabat. Oleh karena keberadaan guru yang bermutu merupakan syarat mutlak lahirnya sistem dan praktek pendidikan yang berkualitas, maka hampir semua bangsa di dunia ini mengembangkan kebijakan yang mendorong keberadaan guru yang berkualitas.
"Sudah merupakan pendapat umum bahwa kemakmuran suatu bangsa berkaitan erat dengan kualitas atau mutu pendidikan bangsa yang bersangkutan. Bahakan lebih spesifik lagi, bangsa-bangsa yang berhasil mencapai kemakmuran dan kesejahteraan dewasa ini adalah bangsa-bangsa yang melaksanakan pembangunan berdasarkan strategi pengembangan sumber daya manusianya," kata Gubri.
Pengembangan sumber daya manusia, dari aspek pendidikan berarti mengembangkan pendidikan baik aspek kuantitas maupun kualitas.
Aspek kuantitas menekankan pada perluasan sekolah sehingga penduduk memilki akses untuk bisa mendapatkan pelayanan pendidikan tanpa memandang latar belakang kehidupan mereka. Dari aspek kualitas , pengembangan sumber daya manusia berarti pendidikan dalam hal ini kualitas sekolah harus selalu ditingkatkan dari waktu ke waktu.
Tambahnya keberadaan guru yang bermutu merupakan syarat mutlak lahirnya sistem dan praktek pendidikan yang berkualitas, maka hampir semua bangsa di dunia ini mengembangkan kebijakan yang mendorong keberadaan guru yang berkualitas.
"Sudah merupakan pendapat umum bahwa kemakmuran suatu bangsa berkaitan erat dengan kualitas atau mutu pendidikan bangsa yang bersangkutan.
Bahkan lebih spesifik lagi, bangsa-bangsa yang berhasil mencapai kemakmuran dan kesejahteraan dewasa ini adalah bangsa-bangsa yang melaksanakan pembangunan berdasarkan strategi pengembangan sumber daya manusianya," kata Andi, sapaan akrabnya.
Pengembangan sumber daya manusia, dari aspek pendidikan berarti mengembangkan pendidikan baik aspek kuantitas maupun kualitas. Aspek kuantitas menekankan pada perluasan sekolah sehingga penduduk memilki akses untuk bisa mendapatkan pelayanan pendidikan tanpa memandang latar belakang kehidupan mereka.
Sementara dari segi kualitas, pengembangan sumber daya manusia berarti pendidikan dalam hal ini kualitas sekolah harus selalu ditingkatkan dari waktu ke waktu. Kualitas sekolah memiliki tekanan bahwa lulusan sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memiliki kemampuan yang relevan dan diperlukan dalam kehidupannya.
Peningkatan mutu pendidikan melalui standarisasi dan profesionalisasi yang sedang dilakukan dewasa ini menuntut pemahaman berbagai pihak terhadap perubahan yang terjadi dalam berbagai komponen sistem pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau, Kamsol, menjelaskan bahwa pihaknya telah menjalankan dan merancang program untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Riau. Program yang dibuat ini sudah dijalankan dan tepat untuk melahirkan SDM yang berkualitas.
Beberapa program yang dijalankan juga masuk dalam program Nasional, diantaranya program “Indonesia pintar “ melalui Wajib Belajar 12 tahun bermutu bebas pungutan.
Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar internasional. Membangun sejumlah science dan technopark di kawasan politeknik dan SMK-SMK dengan prasarana dan sarana dengan teknologi terkini.
Pemprov Riau telah menganggarkan dana yang cukup besar, yakni untuk meningkatkan kualifikasi pendidikannya.
"Anggaran beasiswa untuk mereka yang belum berpendidikan S1, dari S1 menuju S2, dan S2 ke S3 telah kita siapkan, tinggal bagaimana sekarang guru-guru kita mau memanfaatkan peluang itu dalam meningkatkan kualifikasi pendidikan mereka," sebut Andi.
Khusus untuk guru-guru didaerah terpencil, menurut Andi Rachman Pemprov Riau juga memberi perhatian khusus, yakni dengan terus meningkatkan kesejahteraan mereka, Pemprov Riau juga terus berupaya memberikan rasa aman dan nyaman kepada guru-guru tersebut dalam mengajar.
Bahkan mulai tahun depan, Pemerintah Provinsi akan menggratiskan biaya pendidikan bagi siswa di Riau dengan meluncurkan kartu Riau Panutan. Rencananya, program tersebut akan diluncurkan oleh Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dimana program itu akan dinamakan kartu 'Riau Panutan'.(Lipo*2/ADV)
Ikuti LIPO Online di Karena itu, Pemerintah Provinsi Riau terus berupaya mewujudkan kuantitas dan kualitas pendidikan dan kependidikan di Riau, seperti pengembangan kurikulum dan sistem evaluasi, perbaikan sarana pendidikan, pengembangan dan pengadaan bahan belajar, serta berbagai pelatihan bagi guru.
Menurut Gubri, pendidikan yang bermutu memiliki kaitan ke depan dan kaitan ke belakang. Ini berarti bahwa pendidikan yang bermutu merupakan syarat utama untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang maju, modern, dan sejahtera. Untuk itu perlu peningkatan SDM.
Pendidikan yang bermutu tergantung pada keberadaan guru yang bermutu, yaitu guru yang profesional, sejahtera, dan bermartabat. Oleh karena keberadaan guru yang bermutu merupakan syarat mutlak lahirnya sistem dan praktek pendidikan yang berkualitas, maka hampir semua bangsa di dunia ini mengembangkan kebijakan yang mendorong keberadaan guru yang berkualitas.
"Sudah merupakan pendapat umum bahwa kemakmuran suatu bangsa berkaitan erat dengan kualitas atau mutu pendidikan bangsa yang bersangkutan. Bahakan lebih spesifik lagi, bangsa-bangsa yang berhasil mencapai kemakmuran dan kesejahteraan dewasa ini adalah bangsa-bangsa yang melaksanakan pembangunan berdasarkan strategi pengembangan sumber daya manusianya," kata Gubri.
Pengembangan sumber daya manusia, dari aspek pendidikan berarti mengembangkan pendidikan baik aspek kuantitas maupun kualitas.
Aspek kuantitas menekankan pada perluasan sekolah sehingga penduduk memilki akses untuk bisa mendapatkan pelayanan pendidikan tanpa memandang latar belakang kehidupan mereka. Dari aspek kualitas , pengembangan sumber daya manusia berarti pendidikan dalam hal ini kualitas sekolah harus selalu ditingkatkan dari waktu ke waktu.
Tambahnya keberadaan guru yang bermutu merupakan syarat mutlak lahirnya sistem dan praktek pendidikan yang berkualitas, maka hampir semua bangsa di dunia ini mengembangkan kebijakan yang mendorong keberadaan guru yang berkualitas.
"Sudah merupakan pendapat umum bahwa kemakmuran suatu bangsa berkaitan erat dengan kualitas atau mutu pendidikan bangsa yang bersangkutan.
Bahkan lebih spesifik lagi, bangsa-bangsa yang berhasil mencapai kemakmuran dan kesejahteraan dewasa ini adalah bangsa-bangsa yang melaksanakan pembangunan berdasarkan strategi pengembangan sumber daya manusianya," kata Andi, sapaan akrabnya.
Pengembangan sumber daya manusia, dari aspek pendidikan berarti mengembangkan pendidikan baik aspek kuantitas maupun kualitas. Aspek kuantitas menekankan pada perluasan sekolah sehingga penduduk memilki akses untuk bisa mendapatkan pelayanan pendidikan tanpa memandang latar belakang kehidupan mereka.
Sementara dari segi kualitas, pengembangan sumber daya manusia berarti pendidikan dalam hal ini kualitas sekolah harus selalu ditingkatkan dari waktu ke waktu. Kualitas sekolah memiliki tekanan bahwa lulusan sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memiliki kemampuan yang relevan dan diperlukan dalam kehidupannya.
Peningkatan mutu pendidikan melalui standarisasi dan profesionalisasi yang sedang dilakukan dewasa ini menuntut pemahaman berbagai pihak terhadap perubahan yang terjadi dalam berbagai komponen sistem pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau, Kamsol, menjelaskan bahwa pihaknya telah menjalankan dan merancang program untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Riau. Program yang dibuat ini sudah dijalankan dan tepat untuk melahirkan SDM yang berkualitas.
Beberapa program yang dijalankan juga masuk dalam program Nasional, diantaranya program “Indonesia pintar “ melalui Wajib Belajar 12 tahun bermutu bebas pungutan.
Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar internasional. Membangun sejumlah science dan technopark di kawasan politeknik dan SMK-SMK dengan prasarana dan sarana dengan teknologi terkini.
Pemprov Riau telah menganggarkan dana yang cukup besar, yakni untuk meningkatkan kualifikasi pendidikannya.
"Anggaran beasiswa untuk mereka yang belum berpendidikan S1, dari S1 menuju S2, dan S2 ke S3 telah kita siapkan, tinggal bagaimana sekarang guru-guru kita mau memanfaatkan peluang itu dalam meningkatkan kualifikasi pendidikan mereka," sebut Andi.
Khusus untuk guru-guru didaerah terpencil, menurut Andi Rachman Pemprov Riau juga memberi perhatian khusus, yakni dengan terus meningkatkan kesejahteraan mereka, Pemprov Riau juga terus berupaya memberikan rasa aman dan nyaman kepada guru-guru tersebut dalam mengajar.
Bahkan mulai tahun depan, Pemerintah Provinsi akan menggratiskan biaya pendidikan bagi siswa di Riau dengan meluncurkan kartu Riau Panutan. Rencananya, program tersebut akan diluncurkan oleh Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dimana program itu akan dinamakan kartu 'Riau Panutan'.(Lipo*2/ADV)