LIPO - Hari raya Idul Adha identik dengan pemotongan hewan qurban. Banyak hal-hal menarik yang menyita perhatian masyarakat lantaran kerap terjadi unik dalam proses pemotongannya. Mulai dari kaki panitia ditendang hewan qurban, diseruduk, bahkan tak jarang panitia diharuskan berlarian lantaran hewan kurban lepas ketika mau disembelih.
Di beberapa tempat biasanya panitia bersusah payah mengikat hewan kurban. Namun kali ini, pada Idul Adha 1444 H, tampak pemandangan yang berbeda. Panitia saat ini mulai menggunakan "restraining box".
Mekanisme kerja alat khusus pemotong hewan kurban ini sangat ringkas. Hewan kurban dituntun untuk masuk ke restraining box. Selanjutnya hewan diikat pada dinding yang di bagian sudutnya sudah terpasang roda, dan direbahkan. Hewan pun siap untuk dikurbankan. Mudah sekali.
Seperti penyembelihan hewan kurban di Masjid Amaliyah, jalan Tengku Bey, Simpang Tiga, Bukit Raya, Pekanbaru, Riau, misalnya. Panitia tidak perlu lagi bersusah payah mengikat hewan kurban seperti penyembelihan sebelum-sebelumnya. Panitia tinggal menggiring hewan ke restraining box, mengikat, lalu mendorong hewan ternak ke lokasi pemotongan.
Panitia Pemotongan Hewan Kurban lingkungan setempat mengatakan, proses pemotongan hewan kurban dengan restraining box baru pertama kali digunakan.
"Cara ini baru pertama kali kita gunakan, dengan cara ini proses pemotongan lebih cepat dan sangat menghemat waktu," kata A Yani, Kamis (29/06/23).
Apalagi katanya, bila hewan kurban yang akan dipotong jumlahnya banyak, cara ini sangat membantu kerja panitia.
"Biasanya satu ekor sapi bisa memakan waktu 30 menit, dengan cara ini paling lama 15 menit sudah selesainpemotongan," kata A Yani.
Bila diamati alat restraining box konstruksinya sangat sederhana, dan bisa dibuat pada bengkel las umum. Namun tentu harus melihat spesifikasi restraining box yang benar. (*1)
GoogleNews
