Tembilahan, Lipo-Selain fokus pada pelaksanaan program Desa Maju Inhil Jaya (DMIJ), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indragiri Hilir (Inhil) juga memprioritaskan program-program di bidang perkebunan kelapa rakyat.
Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Inhil, HM Wardan dalam sambutannya saat menghadiri peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW di MTs Nurul Wathan Desa Pungkat, Kecamatan Gaung, akhir pekan kemarin.
Dikatakan Bupati Wardan, Pemkab Inhil tidak hanya fokus pada program DMIJ saja, tetapi juga merancang beberapa program bagi perkebunan kelapa rakyat sebagai prioritas kedua.
"Hal ini dilatarbelakangi oleh banyaknya persoalan yang dihadapi pada sektor perkebunan kelapa di Inhil ini. Insya Allah, hari Rabu (19/4/2017) akan ada alat berat, ekskavator yang diberikan oleh Pemkab inhil kepada Pemerintah Kecamatan Gaung. Yang tentunya digunakan untuk memperbaiki kebun masyarakat yang banyak mengalami kerusakan," ujar Bupati Wardan.
Untuk itu, diungkapkan Bupati Inhil yang dikenal agamis ini, terdapat 16 alat berat ekskavator yang sudah diserahkan oleh Pemkab Inhil kepada setiap wilayah Kecamatan.
"Berkat upaya penyelamatan sektor perkebunan kelapa ini, harga kelapa di Kabupaten Inhil pun mulai stabil. Sebelumnya, 3 tahun lalu, harga kelapa hanya mencapai kisaran Rp. 600 hingga Rp. 700, Alhamdulillah sekarang, harga kelapa sudah mencapai angka Rp. 2000 hingga Rp. 3000," terangnya.
Dalam memperjuangkan perkelapaan di Kabupaten Inhil, lanjut Bupati Wardan, saat ini Pemkab Inhil sedang menyusun Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) untuk penerapan Sistem Resi Gudang (SRG).
"Dalam penyusunan Ranperda ini, Pemkab Inhil menjalin kerjasama dengan Universitas Riau. Mudah-mudahan melalui SRG, masyarakat petani kelapa di Inhil dapat lebih sejahtera dikarenakan harga kelapa yang relatif stabil," harapnya. (Lipo*7/Advertorial/Diskominfo)
Ikuti LIPO Online di Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Inhil, HM Wardan dalam sambutannya saat menghadiri peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW di MTs Nurul Wathan Desa Pungkat, Kecamatan Gaung, akhir pekan kemarin.
Dikatakan Bupati Wardan, Pemkab Inhil tidak hanya fokus pada program DMIJ saja, tetapi juga merancang beberapa program bagi perkebunan kelapa rakyat sebagai prioritas kedua.
"Hal ini dilatarbelakangi oleh banyaknya persoalan yang dihadapi pada sektor perkebunan kelapa di Inhil ini. Insya Allah, hari Rabu (19/4/2017) akan ada alat berat, ekskavator yang diberikan oleh Pemkab inhil kepada Pemerintah Kecamatan Gaung. Yang tentunya digunakan untuk memperbaiki kebun masyarakat yang banyak mengalami kerusakan," ujar Bupati Wardan.
Untuk itu, diungkapkan Bupati Inhil yang dikenal agamis ini, terdapat 16 alat berat ekskavator yang sudah diserahkan oleh Pemkab Inhil kepada setiap wilayah Kecamatan.
"Berkat upaya penyelamatan sektor perkebunan kelapa ini, harga kelapa di Kabupaten Inhil pun mulai stabil. Sebelumnya, 3 tahun lalu, harga kelapa hanya mencapai kisaran Rp. 600 hingga Rp. 700, Alhamdulillah sekarang, harga kelapa sudah mencapai angka Rp. 2000 hingga Rp. 3000," terangnya.
Dalam memperjuangkan perkelapaan di Kabupaten Inhil, lanjut Bupati Wardan, saat ini Pemkab Inhil sedang menyusun Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) untuk penerapan Sistem Resi Gudang (SRG).
"Dalam penyusunan Ranperda ini, Pemkab Inhil menjalin kerjasama dengan Universitas Riau. Mudah-mudahan melalui SRG, masyarakat petani kelapa di Inhil dapat lebih sejahtera dikarenakan harga kelapa yang relatif stabil," harapnya. (Lipo*7/Advertorial/Diskominfo)