Emerson: Padat Tebar Merupakan Hal Yang Penting Dalam Budidaya Ikan Nila

Emerson: Padat Tebar Merupakan Hal Yang Penting Dalam Budidaya Ikan Nila
Kadis Perikanan Kuantan Singingi, 
Telukkuantan, LIPO - Menjawab salah satu pertanyaan tentang padat tebar benih nila yang baik. Padat tebar adalah hal yang penting dalam budidaya, karena menyangkut masalah pakan, pergerakan dan lain-lainnya. Di sini saya akan sedikit mengulas Padat Tebar Benih Nila. Seperti budidaya di waduk/perairan umum dan kolam-kolam.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Perikanan Kuantan Singingi Ir.Emerson melalui Kabid Perikanan Budidaya Eka Satria S.Pi diruang kerjanya Selasa (5/6/2018).

Pada penembaran benih ikan Nila dalam untuk kolam air tenang adalah 5-7 ekor/m2.nilai ini tidak bersifat mutlak,akan tetapi sebagai patokan menggunakan pakan di bawah standar untuk menggunakan sumber bahan pakan yang kandungan proteinya di bawah 26%,padat tebar bisa di kurangi hingga beberapa ekor.

Kwalitas air selama pemeliharaan sangat menentukan daya dukung wadah,artinya,semakin baik kwalitas air wadah budi daya,akan semakin tinggi kemampuanya uuntuk mendukung pertumbuhan ikan.

Dikatakan Eka Satria, Beberapa hal yang biasanya menjadi masalah pada budidaya nila. Kualitas perairan, Tebar benih dengan benar dan waktu yang tepat maupun penangan ketika terkena penyakit. Hal umum yang juga biasa terjadi pada budidaya nila di sungai/waduk dan air umum adalah pergantian air.

Hal tersebut menyebabkan terjadinya penurunan kualitas air yang signifikan (misalnya saat pergantian musim yang memicu up welling) pada musim-musim tertentu. Selain itu jika terjadi serangan penyakit akan cepat meluas ke seluruh area perairan.

Jika akan mengusahakan budidaya ikan di perairan terbuka (seperti Danau), anda harus yakin bahwa ikan yang ditebar dalam kondisi sehat serta tidak berpotensi membawa penyakit, sehingga ikan tidak mengalami stres serta tahan terhadap lingkungan yang berubah, dan persiapan yang matang untuk menghadi masalah yang sering timbul

Upaya-upaya yang bisa dilakukan antara lain :
sebelum benih ikan nila dipanen, selama 6-8 jam dipuasakan terlebih dahulu. Pemuasaan ini dimaksudkan agar ikan tidak atau sedikit sekali melakukan metabolisme sepanjang transportasi sehingga gas racun yang dihasilkan juga terbatas.Benih-benih tersebut sebaiknya ditampung dalam wadah pengkondisian yang kaya akan suplai oksigen. Dengan padat tebar 400-500 ekor per m2.

Selanjutnya dalam pengiriman benih nila untuk menekan stres dan mencegah penyakit dapat dilakukan dengan pemberian garam sebanyak 5 ppt per kantong. Adapun tingkat kepadatan benih ikan nila per kantong (volume air 6 lt) : 3-4 dan 3-5 1000 ekor benih nila.

Setelah benih tiba di lokasi benih dalam kantong sebaiknya diaklimatisasi. Biarkan kantong ikan mengapung di air selama 15 menit (atau sampai permukaan kantong mengembun sebagai tanda suhu air transpor sama dengan suhu air danau). Jika permukaan air suhunya rendah, sebaiknya proses aklimatisasi lebih lama lagi. Hal ini untuk dilakukan untuk menyamakan suhu air di kantong dengan suhu air permukaan wadah.

Selanjutnya buka kantong pelan-pelan, biarkan sampai benih keluar dengan sendirinya. Pantau terus perkembangan ikan selama 2- 3 minggu setelah tebar. Bila perlu catat apa yang terjadi. Kemudian laporkan kepada dinas terkait dengan harapan jika ada gejala penyakit bisa terpantau lebih dini. Benih-benih ikan yang mati sebaiknya diangkat dan ditampung dalam suatu wadah. Jangan membuang benih yang mati ke dalam wadah budidaya lagi karena akan membantu penyebaran penyakit ke benih-benih yang lainnya.

Benih yang baru ditebar sebaiknya diberikan pakan pada hari berikutnya (1 hari setelah penebaran). Pada hari pertama biasanya ikan masih stres sehingga cenderung untuk tidak makan. Untuk meningkatkan daya tahan ikan terhadap kondisi yang kurang ideal, tambahkan vitamin C. Dosis yang diberikan 250-650 mg/kg pakan. Pakan dicampur dengan vitamin C kemudian ditambahkan minyak goreng baru yang mengandung omega-3 (dosis disesuaikan) dan aduk rata.

Tujuannya agar vitamin C yang menempel di permukaan pakan bisa terlapisi oleh minyak sehingga vitamin C tidak larut di perairan. Berikan penambahan pakan dengan vitamin C selama 7 hari.

Dengan upaya tersebut, diharapkan ikan sudah dipersiapkan untuk menghadapi lingkungan baru yang sama sekali berbeda. Peningkatan daya tahan tubuh serta perlakuan yang tepat bisa meningkatkan ketahanan ikan sehingga dapat meminimalkan kematian pada tahap awal penebaran.

Eka Satria menambahkan, Untuk menangkal  penyakit pada ikan, Dianjurkan para petani ikan Merubah jenis ikan setelah 4-5 kali panen, sebaiknya di tebar jenis ikan lain untuk memutus kemungkinan bibit penyakit yang ada pada ikan sebelumya.Pemberian vitamin awal masa pemeliharaan ikan. Jenis vitamin C dengan cara dicampurkan dengan pakan ikan tambah Eka.(ADV/lipo*14).

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index