Pemkab Inhil Gelar Rakor Prospek Pengolahan Kelapa dan Turunannya Bersama Kemenkop dan UKM

Pemkab Inhil Gelar Rakor Prospek Pengolahan Kelapa dan Turunannya Bersama Kemenkop dan UKM
Wabup Inhil, H Syamsuddin Uti saat memberikan sambutan/LIPO
TEMBILAHAN, LIPO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indragiri Hilir (Inhil) menggelar rapat koordinasi (rakor) prospek pengelolaan bahan baku kelapa dan turunannya dengan Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Republik Indonesia (RI), serta PT Rekadaya Multi Adiprima, Kamis 5 September 2019.

Rakor yang dilaksanakan di aula lantai 5 Kantor Bupati, Jalan Akasia Tembilahan ini, dibuka oleh Wakil Bupati (Wabup), H Syamsuddin Uti didampingi Sekretaris Daerah (Sekda), H Said Syarifuddin.

Tampak hadir Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM RI, Abdul Kadir Damanik beserta rombongan, sejumlah Pejabat Eselon di lingkungan Pemkab Inhil, Leader Program DMIJ dan undangan lainnya.

Wabup, H Syamsuddin Uti yang diwawancarai awak media usai membuka rakor menjelaskan, kedatangan Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM RI beserta rombongan ini untuk melihat langsung kondisi perkelapaan di Negeri Seribu Parit, serta turut bersama mencarikan solusi bagi permasalahan yang sedang dihadapi oleh para petani kelapa.

"Kita akan terus perjuangkan harga kelapa. Kita akan melihat formula apa yang mereka berikan kepada kita nanti," ujarnya.

Wabup Inhil yang akrab disapa SU ini berharap, pertemuan tersebut menghasilkan solusi bagi perkembangan perekonomian masyarakat terutama di bidang UMKM.

"Mudah-mudahan ada solusi dalam mengangkat harga kelapa masyarakat kita disini," tambahnya.

Senada dengan itu, Sekda, H Said Syarifuddin mengungkapkan bahwa yang paling utama di Kabupaten Inhil adalah sektor pertanian, terdiri atas kelapa dalam seluas 432 ribu hektar, perkebunan sagu 18 ribu hektar, kemudian ada juga pinang, kopi, kakau, karet dan nipah.

"Jadi Inhil ini memang merupakan kabupaten dengan perkebunan kelapa terluas. Dimana jumlah produksi buah kelapa pertahunnya sebanyak 7,7 miliar butir," terangnya.

Oleh karenanya, sebagian besar perekonomian masyarakat sangat bergantung pada kondisi perkelapaan, khususnya pada harga jualnya.(lipo*7)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index