Capaian Kinerja Pembangunan Dibahas dalam LKPJ & RDTR Kawasan Perkotaan Siak Sri Indrapura

Pertama Kali Rapat Paripurna di Kabupaen Siak melalui Video Konferensi

Pertama Kali Rapat Paripurna di Kabupaen Siak melalui Video Konferensi
Bupati Siak Drs H  Alfedri menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Tahun 2019, dan Ranperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perkotaan Siak Sri Indrapura Tahun 2020-2040 pada Rapat Paripurna D
SIAK, LIPO - Bupati Siak Drs H  Alfedri menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Tahun 2019, dan Ranperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perkotaan Siak Sri Indrapura Tahun 2020-2040 pada Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Siak, Senin (13/4/2020).

Rapat paripurna tersebut merupakan yang pertama kali dalam sejarah, karena dilaksanakan melalui video konferensi karena pandemi Covid-19 yang melanda hampir seluruh daerah di Indonesia.

Dari ruang Bandar Siak Live Room Command Center, Bupati Alfedri menyampaikan pencapaian dan perwujudan visi Kabupaten Siak 2016-2021.

Sementara itu, penjabaran anggaran pendapatan dan belanja daerah 2019 dijelaskannya pada 2019 lalu capaian realisasi pendapatan daerah lebih besar dari target pendapatan daerah.

"Pada 2019 lalu target PAD sebesar Rp238,07 miliar lebih dengan realisasi PAD Rp264,36 miliar lebih atau sebesar 111,05 persen. Kontribusi terbesar dalam struktur PAD Kabupaten Siak bersumber dari penerimaan hasil pajak daerah," Kata Alfedri.

Sementara itu pada 2019 target dana perimbangan sebesar Rp1,52 triliun, dengan realisasi sebesar Rp1,61 triliun lebih atau sebesar 105,89 persen.

Realisasi lain-lain pendapatan daerah yang sah sebutnya, pada 2019 hampir mencapai target yang telah ditetapkan, yaitu sebesar 99,13 persen atau terealisasi sebesar 343,91 miliar rupiah lebih.

Alokasi anggaran dan realisasi belanja daerah selama 2019 kata Alfedri, dipergunakan untuk mendanai pelaksanaan seluruh urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten, yang terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan, urusan pendukung dan penunjang urusan pemerintah.

Capaian kinerja pembangunan daerah Kabupaten Siak selama 2019 kata dia, dilaksanakan berdasarkan enam prioritas pembangunan daerah diantaranya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat dan peningkatan infrastruktur dasar.

Panjang jaringan jalan secara bertahap dirinci Alfedri, telah mencapai 47,46 persen dengan panjang jalan yang telah teraspal sepanjang 969,31 Km. Capaian persentase jaringan irigasi dalam kondisi baik mengalami peningkatan sebesar 2,91 persen menjadi 81,68 persen pada tahun 2019. Sementara persentase rumah tangga yang mendapat akses air bersih pada tahun 2019 sebesar 78,07 persen.

“Pembangunan di bidang kesehatan menjadi salah satu program prioritas utama. Hal ini mengakibatkan capaian yang telah diraih menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dengan meningkatnya angka harapan hidup di Kabupaten Siak di setiap tahunnya. Tahun 2019 angka harapan hidup mencapai sebesar 71,20 persen," Kata Alfedri.

Selain itu dalam hal pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata, kunjungan wisatawan Tahun 2019 mencapai 618.101 wisatawan, atau meningkat sebanyak 231.063 wisatawan dari Tahun 2018 sebanyak 387.038. dan di sektor pertanian perkebunan produksi padi dan palawija mencapai 66.002 ton, produksi tanaman holtikultura meningkat menjadi 46.286 ton dari tahun 2018 sebesar 35.418 ton, dan produksi tanaman perkebunan tahun 2019 sebesar 1.289.532 ton.

“Hal yang cukup menggembirakan di bidang pertanian adalah penambahan luas sawah di Kabupaten Siak akibat alih fungsi lahan sawit menjadi sawah sebesar 276,5 Ha yang tersebar di Kecamatan Bungaraya dan Sabak Auh, sehingga luas sawah di Kabupaten Siak tahun 2019 sebesar 5.180 hektare,” Sebut Alfedri.

Melalui pembangunan berwawasan lingkungan yang sistematis dan strategis dalam pengelolaan di bidang lingkungan, berupa pengelolaan sampah, penambahan ruang terbuka hijau, serta didukung regulasi kebijakan terkait tentang Siak Kabupaten Hijau dan penyusunan roadmap Siak Kabupaten Hijau, Kabupaten Siak telah menerima piala Adipura Kategori Kota Kecil sebanyak empat kali, sehingga pada tahun ini Kabupaten Siak masuk nominasi untuk mendapatkan Adipura Kencana.

“Di bidang Pengembangan UMKM dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Siak terus berkembang, jumlah koperasi tahun 2019 sebanyak 286. Atas usaha kita mengembangkan UMKM, Kabupaten Siak mendapatkan penghargaan Natamukti ketiga dari International Council for Small Business (ICSB) Indonesia, sebagai bentuk apresiasi kepada pemerintah daerah yang berhasil mendorong keberlangsungan UMKM di daerah dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI," ujarnya.

Angka kemiskinan di Kabupaten Siak sebut Alfedri, pada 2019 juga membaik menjadi sebesar 5,03 persen di bawah angka kemiskinan Provinsi Riau dan nasional. Angka tersebut disebut lebih baik dibanding 2018 dengan persentase sebesar 5,44 persen.

IPM Kabupaten Siak selama dua tahun terakhir dijelaskannya juga mengalami peningkatan, di mana IPM Kabupaten Siak tahun 2018 sebesar 73,73 atau meningkat sebesar 0,55 persen dibandingkan 2017 sebesar 73,18 di atas Provinsi Riau.

"Angka ini menunjukkan semakin baiknya kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Siak. Kabupaten Siak termasuk kategori tinggi dan menempati posisi ketiga untuk kabupaten kota se Provinsi Riau setelah Kota Pekanbaru dan Dumai," katanya.

Alfedri juga menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Siak juga telah menganggarkan dan menyalurkan belanja tidak langsung bantuan keuangan kepada kampung pada tahun anggaran 2019 sebesar Rp254,45 miliar, berupa belanja bantuan kepada kampung dengan realisasi sebesar Rp254,37 miliar atau 99,97 persen.

Alfedri juga menjelaskan bahwa Kabupaten Siak terpilih mendapatkan bantuan teknis penyusunan rencana detail tata ruang (RDTR) Kawasan Perkotaan Siak Sri Indrapura secara OSS, karena dianggap sebagai salah satu kabupaten yang memiliki nilai investasi tinggi bersama 57 kabupaten kota lainnya di Indonesia.

Latar belakangnya sebut dia, dikarenakan kawasan perkotaan Siak Sri Indrapura sebagai pusat kegiatan wilayah yang meliputi Kecamatan Siak dan Mempura. Selain merupakan pusat pemerintahan, juga hal ini sebagai salah satu wilayah yang memiliki potensi investasi di bidang cagar budaya, pariwisata dan perekonomian.

“Penyusunan rencana RDTR ini diharapkan akan dapat mempermudah proses perizinan berusaha terutama dalam memberi izin permanfaatan tanah dan izin mendirikan bangunan. Rencana RDTR kawasan perkotaan Siak Sri Indrapura kurang lebih seluas 5.852 hektare," jelasnya.

Rencana RDTR yang disusun dengan tujuan mewujudkan aspek ruang yang harmonis antara budaya, wisata dan lingkunan sebagai wujud bagian wilayah perencanaan (BWP) Perkotaan Siak Sri Indrapura tersebut, akan membagi rencana pengembangan berdasarkan empat sub bagian wilayah antara lain dengan konsep pengembangan kawasan cagar budaya, pengembangan pusat pemerintahan, kawasan perekonomian dan kawasan wisata dan perekonomian.(advertorial/lipo*11) 

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index