Perang Rusia Ukraina Diprediksi akan Terjadi Bertahun-tahun

Perang Rusia Ukraina Diprediksi  akan Terjadi Bertahun-tahun
Ilustrasi/int
LIPO - Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan perang di Ukraina diprediksi bisa berlangsung hingga bertahun-tahun.

Dengan begitu, perlu menyiapkan banyak hal untuk mengantisipasi prediksi tersebut.

Dia mengatakan jangan sampai semangat dukungan ke Ukraina mengendur.

Hal ini disampaikannya saat wawancaranya dengan surat kabar harian asal Jerman, Bild, seperti dilansir

"Kita harus menyiapkan banyak hal untuk bertahun-tahun. Kita tidak boleh mengendurkan dukungan ke Ukraina bahkan bila menghabiskan banyak biaya," ucap Stoltenberg.

"Bukan hanya dukungan militer, kita harus memberi bantuan karena naiknya harga energi dan pangan," imbuhnya.

Sebagai informasi, Rusia telah melakukan invasi ke Ukraina sejak 24 Februari 2022. Putin sendiri menyebut militer Rusia melakukan 'operasi militer khusus' ke Ukraina.

Putin sangat menentang keinginan Ukraina untuk bergabung dengan aliansi militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang dipimpin Amerika Serikat (AS). Moskow menganggap NATO sebagai ancaman bagi keamanan wilayahnya.

Di sisi lain Komisi Eropa pada Jumat (17/6) waktu setempat merekomendasikan agar Ukraina dan Moldova masing-masing diberi status 'kandidat' untuk bergabung dengan Uni Eropa. Status 'kandidat' secara resmi untuk Ukraina bisa membuka jalan bergabung dengan Uni Eropa. Status kandidat ini didapat setelah bertahun-tahun upaya dari Ukraina.

Keputusan soal nasib Ukraina mungkin akan diresmikan pada pertemuan puncak pemimpin negara-negara Uni Eropa di Brussels, Belgia, pada 23-34 Juni mendatang. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memuji langkah itu dan menyatakan dirinya 'berterima kasih' kepada Ketua Uni Eropa Ursula von der Leyen dan 'setiap anggota Komisi Eropa atas keputusan bersejarahnya'.

Hal ini kemudian ditanggapi Putin. Dia mengaku tak masalah jika Ukraina bergabung dengan Uni Eropa. Sikap Putin ini berbeda saat Ukraina dikabarkan hendak bergabung dengan NATO.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (18/6), penegasan itu disampaikan Putin saat berbicara dalam forum ekonomi tahunan Rusia, Forum Ekonomi Internasional St Petersburg, pada Jumat (17/6) waktu setempat.

"Kami tidak menentangnya. Itu menjadi keputusan berdaulat mereka untuk bergabung dengan serikat ekonomi atau tidak. Itu menjadi urusan mereka, urusan rakyat Ukraina," ucap Putin dalam forum tersebut.

"Sejauh menyangkut integrasi ekonomi mereka, hal itu menjadi pilihan mereka. Uni Eropa bukanlah aliansi militer, tidak seperti NATO," kata Putin.

Namun, Putin meyakini Ukraina akan 'berubah menjadi semi-koloni' negara-negara Barat jika bergabung dengan Uni Eropa. "Itu pendapat saya," ujarnya.(lipo*3/Detik.com)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index