LIPO - Puluhan SMA/SMK baik Negeri maupun Swasta di Provinsi diketahui tidak lulus akreditasi karena syarat automasi perpanjangan status akreditasi tidak lengkap.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, setidaknya ada 21 SMA/SMK yang dinyatakan tidak lulus akreditasi. Sementara, lembaga yang berwenang menentukan lulus atau tidaknya akreditasi ini adalah Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-SM).
Terkait hal ini, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau, M Job Kurniawan, menyebutkan, bahaa 21 SMA/SMK negeri dan swasta yang akreditasinya tidak diperpanjang lantaran tidak memenuhi syarat secara automasi. Dengan rincian 9 SMA negeri dan swasta, serta 12 SMK negeri dan swasta.
"Mungkin ini kelalaian sekolah yang mengakses sistem tak sampai selesai. Kami sedang menurunkan tim menelusuri persoalan ini, ternyata benar memang ada human error," kata Job Kurniawan kepada wartawan pada Sabtu (14/1/2023).
Meski tidak lulus secara automasi, lanjut Job, namun proses akreditasi belum berakhir. Karena proses akreditasi ada dua jalur, pertama secara automasi dan kedua manual.
"Artinya kalau tidak lulus akreditasi melalui proses automasi, maka sekolah bisa mengikuti jalur manual. Kita sudah minta sekolah untuk mengirim ulang berkasnya ke BAN-SM. Insya Allah dalam waktu dekat sekolah yang akreditasi tak keluar, bisa keluar lagi melalui jalur manual sepanjang persyaratan dipenuhi," terangnya.
Karena itu, Job Kurniawan mengimbau agar wali murid jangan khawatir jika ketika anak lulus sekolah belum terakreditasi. Sebab proses akreditasi belum berakhir, masih bisa melalui jalur manual.
"Makanya sekolah kita dorong proses akreditasi manual sudah keluar sebelum ujian akhir. Saya juga sudah panggil semua kepala sekolah dan pandu mereka untuk menyelesaikan persyaratan dan lainnya. Karena kelalaian sekolah ini karena mereka tidak mengklik sistem sampai akhir," ujarnya.
Disinggung ada berapa sekolah SMA/SMK di Riau yang tak lulus akreditasi, Job Kurniawan mengaku secara umum ada 21 sekolah negeri dan swasta.
"Namun kita sudah minta mereka untuk mengikuti akreditasi jalur manual. Dan kejadian ini menjadi perhatian agar sekolah selalu mengecek kadaluarsa akreditasi sekolah, dan mempersiapkan diri mengisi persyaratan secara automasi yang disiapkan oleh BAN-SM. Jangan sampai sudah kedaluwarsa baru sibuk," tukasnya.
Rasa khawatir mulai menyelimuti para orang tua siswa dan menimbulkan keresahan. Mereka takut putra-putri nya terhalang melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Keresahan mereka banyak dituangkan di sejumlah WAG. Mereka saling menanyakan apakah persoalan bisa segera diselesaikan.
"Kalau anak kita nanti kelulusannya dipersoalkan siapa nanti yang bertanggung jawab?, kob bisa yang Penting-penting seperti ini terabaikan," Demikian celetukan di aplikasi percakapan.
Sementara Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-SM) saat dihubungi melalui nomor kontak yang sematkan pada situs resminya belum berhasil tersambung.
Berikut 9 sekolah SMA negeri dan swasta di Riau yang tak lulus akreditasi secara automasi:
1. SMAS Karya Praja Indragiri Hilir
2. SMAS Tuah Gemilang Indragiri Hilir
3. SMAS Nur Hasana Rokan Hilir
4. SMAS Tunas Bangsa Rokan Hilir
5. SMAS An Naas Pekanbaru
6. SAMS Persada Pembenaan Indragiri Hilir
7. SMA Plus Riau
8. SMAN 3 Tapung Kampar
9. SMAN 1 Batu Hampar Rokan Hilir
Berikut 12 sekolah SMK negeri dan swasta di Riau yang tak lulus akreditasi secara automasi:
1. SMK Budi Mulia Indragiri Hilir
2. SMK Islam Terpadu Tebuireng III Indragiri Hilir
3. SMKS Pertanian Terpadu Kepulauan Meranti
4. SMKS Rokan Rokan Hilir
5. SMKS Tri Erlangga Rokan Hilir
6. SMKS Kesehatan Al Fath Siak
7. SMKN 1 Reteh Indragiri Hilir
8. SMKN 1 Tembilahan Hulu
9. SMKN 1 Merbau Kepulauan Meranti
10. SMKN 1 Kuala Kampar Pelalawan
11. SMKN 1 Pangkalan Kerinci Pelalawan
12. SMKN Pertanian Terpadu Pekanbaru.(*1/***)
GoogleNews
