SBY Rindukan Pergi Bareng ke Stasiun Gambir dengan Megawati dan Jokowi, Tanggapan Puan Bikin Adem

SBY Rindukan Pergi Bareng ke Stasiun Gambir dengan Megawati dan Jokowi, Tanggapan Puan Bikin Adem
SBY, Megawati, dan Jokowi/F: int

LIPO - Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menuliskan tentang mimpinya yang disampaikan dalam akun twitternya @SBYudhoyono. Bahwa ia bertemu dengan Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri. Ia menuliskan rekonstruksi mimpi tersebut. 

SBY mengaku memimpikan Jokowi yang datang ke rumahnya di Cikeas. SBY dan Jokowi lalu menjemput Megawati di kediamannya dan kemudian bersama-sama berangkat ke Stasiun Gambir. Lantas ketiganya sudah ditunggu Presiden ke-8 RI di Stasiun Gambir. 

Lalu sang presiden yang akan dipilih di 2024 berbincang-bincang dengan mereka sebelum akhirnya memberikan tiket kereta api untuk Megawati, SBY, dan Jokowi. Ketiganya dibelikan karcis kereta api Gajayana yang memiliki rute arah ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Kemudian ketiga tokoh negara itu disebut naik kereta api bersama sambil menyapa rakyat sepanjang jalan. Namun ketiganya berpisah ke tempat tujuan masing-masing. SBY dalam mimpinya turun di Stasiun Solo, Jawa Tengah, bersama Jokowi di mana sang Presiden ke-7 RI pulang ke rumahnya dan SBY melanjutkan perjalanan dengan bus menuju kampung halamannya di Blitar, Jawa Timur.

Sementara itu Megawati disebut terus menumpang kereta api menuju Blitar, Jawa Timur, untuk berziarah ke makan ayahnya, Presiden pertama RI Soekarno atau Bung Karno.

Menanggapi mimpi SBY tersebut, Ketua Tim Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani menyatakan bahwa akan selalu ada harapan untuk itu. Ia melihat bahwa indikasi pertemuan bisa terjadi. Dan berharap mimpi SBY menjadi kenyataan.

"Tidak ada kata tidak, semua itu masih ada harapan. Jadi jangan pernah putus asa, semuanya masih ada harapan dan kita tentu saja berharap pada waktunya semuanya bisa berkumpul," kata Puan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (20/6/2024).

Puan juga melihat ini sebagai pertanda perlunya semua tokoh bersatu demi membangun bangsa dan negara secara bersama-sama.

"Adem ayem, bukan merasa yang satu tidak diperhatikan, yang satu diperhatikan," tegasnya.

Ia berharap semua tokoh dapat membantu menciptakan harmoni bagi Indonesia. Hal tersebut dinilai akan sangat baik, apalagi dilakukan oleh tokoh-tokoh senior bangsa yang sudah memiliki pengalaman sangat teruji.

"Saya juga tentu saja berharap situasi adem ayem dibangun semua pemimpin yang pernah berjasa pada bangsa dan negara, kepada masyarakat Indonesia kita, sehingga yang muda muda pun merasa adem ayem," ujarnya.

Diketahui sebelumnya juga digelar pertemuan Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Puan Maharani di Gelora Bung Karno (GBK) Senayan pada Minggu (18/6/2023) dalam rangka menjalin komunikasi terkait Pemilu 2024.

"Walaupun sama-sama sebagai pimpinan partai, tapi obrolan tadi sudah seperti obrolan kakak dengan adiknya," jelas Puan.

"Kita sama-sama memahami bahwa dalam membangun bangsa dan negara bukan soal politik praktis saja, tapi juga ada aspek pra dan pascanya seperti apa. Apalagi dunia politik yang sangat dinamis ini sangat membutuhkan komunikasi yang intens dan terus menerus," terangnya.

Cucu Bung Karno ini pun menilai perlunya dilakukan pertemuan rutin antara PDIP dan Demokrat sebagai langkah komunikasi. Menurut Puan, langkah tersebut diperlukan untuk menyamakan satu pandangan politik.

"Silaturahmi tetap dilaksanakan serta demokrasi ini harus bisa membawa kesejukan, adem ayem dan gembira bagi seluruh rakyat Indonesia," jelasnya.

Di sisi lain, Puan juga menyinggung soal peluang tokoh Demokrat untuk mendampingi bakal Capres dari PDIP, Ganjar Pranowo, dalam Pilpres 2024. Ia beberapa kali mengungkap nama AHY menjadi salah satu kandidat cawapres pendamping Ganjar yang masuk dalam radar PDIP.

"Usulan tersebut akan kami tampung nama-nama yang waktu itu saya sebutkan, salah satunya Cawapresnya Mas AHY dari Partai Demokrat. Jadi kami akan ikuti perkembangannya bagaimana ke depannya siapa yang kemudian cocok dengan PDIP siapa yang cocok sama Bacapresnya PDIP Mas Ganjar Pranowo, tentu saja harus ada kesamaan visi dan misi," pungkasnya. (*16) 

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index