Cagar Alam Biosfer di Riau Alami Krisis Parah, 3.700 Hektar Rusak dan Jadi Lahan Sawit

Cagar Alam Biosfer di Riau Alami Krisis Parah, 3.700 Hektar Rusak dan Jadi Lahan Sawit
Karhutla di Kawasan Cagar Biosfer Giam Siak, Riau/F: istemewa

LIPO - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Cagar Alam Biosfer Giam Siak Kecil, Riau, yang diduga sengaja dibakar dialihfungsikan untuk lahan sawit merupakan persoalan serius.  

Diperkirakan, saat ini kawasan yang merupakan paru-paru dunia tersebut 3.700 Hektar mengalami kerusakan dan berubah fungsi menjadi lahan sawit. 

Kondisi itu juga dibenarkan Kepala BBKSDA Riau Genman S Hasibuan. Bahwa cagar alam yang ditetapkan UNESCO ini sudah banyak dikelola menjadi perkebunan kelapa sawit. 

"Open area itu maksudnya kawasan yang rusak, yang sudah terbuka tidak ada tegakan kayunya lagi. Dari luasan 78.000 hektare Giam Siak Kecil, yang open areanya itu sekitar 3.700 hektar," terangnya Genman Rabu (21/6/2023).

Dan luas lahan yang teridentifikasi sebagai kebun sawit seluas 650 hektar.

"Masih banyak yang belum teridentifikasi artinya 650 hektar itu baru yang terdata sama kami. Masih banyak lagi yang belum terdata. Jangan-jangan (kebun sawit, red) lebih banyak yang belum teridentifikasi," ungkapnya.

Genman memaparka, padahal Cagar Alam Biosfer ini sudah dinyatakan oleh UNESCO sebagai paru-paru dunia.

"Kawasan terbuka itu selain kelapa sawit ada lapangan bola, pemukiman yang dipicu adanya perkebunan sawit itu. Ada juga dusun dalam kawasan itu. Umumnya masyarakat pendatang yang mengelola kebun sawit," tukasnya. (*16) 

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

#Karhutla

Index

Berita Lainnya

Index