Jokowi Diminta Turun Tangan

Jahat! Kawasan Paru-paru Dunia di Riau Diduga Sengaja Dibakar untuk Kebun Sawit, Polisi Lakukan Penyelidikan

Jahat! Kawasan Paru-paru Dunia di Riau Diduga Sengaja Dibakar untuk Kebun Sawit, Polisi Lakukan Penyelidikan
Tim Gabungan Berjibaku Memadamkan Karhutla di Riau/F: ist

LIPO - Cuaca panas ekstrem ditandai arus gelombang panas (heatwave), kondisi ini tentu rawan menyebabkan terjadinya karhutla. 

Pencegahan sedini mungkin penting dilakukan agar peristwa kebakaran agar tidak menimbulkan dampak  dan kerugian secara luas.

Kondisi cuaca ekstrem juga terjadi di Provinsi Riau. Baru-baru ini sejumlah wilayah di Riau juga turut terdampak panas ektrim. Lebih parahnya lagi, sejumlah kawasan konservasi alam yang ditetapkan UNESCO sebagai paru-paru dunia terjadi kebakaran. 

Kapolres Bengkalis AKBP Setyo Bimo Anggoro, SH, SIK, MH, saat di konfirmasi perkembangan terkini karhutla di kawasan konservasi suaka margasatwa menjelaskan, tim gabungan harus berjibaku melakukan upaya pemadaman karhutla di kawasan Hutan Kawasan Geosfir Giam Siak Kecil (GSK), Desa Tasik Tebing Serai, Kecamatan Talang Muandau, Kabupaten Bengkalis, Riau. 

"Lokasi karhutla di dua lokasi di Km 68 dan Km 75 Hutan Kawasan Geosfir Giam Siak Kecil," jelasnya kepada liputanoke.com pada Sabtu (24/06/23). 

Setyo Bimo menjelaskan, untuk karhutla KM 68 di RT 01 RW 04 Dusun Tanjung potai Desa Tasik tebing serai Kecamatan Talang Muandau Kabupaten Bengkalis, Riau,  luasan yang terbakar lebih kurang 10 hektar. 

"Dilokasi ini (KM 68) api sudah padam total," kata Setyo Bimo. 

Sementara lokasi KM 75, di jakan Simpang hilal Dusun 2 Tanjung potai RT 02 RW 04 Desa Tasik tebing serai Kecamatan Talang muandau Kabupaten Bengkalis, Riau, terbakar lebih kurang 9 hektar. 

"Untuk lokasi ini masih proses pemadaman dan akan dilanjutkan esok pagi," jelasnya. 

Saat disinggung penyebab terjadinya karhutla, Setyo Bimo menegaskan sedang melakukan penyelidikan. 

"Ada dugaan terkait pembukaan lahan secara ilegal, sudah proses penyelidikan," pungkas Setyo Bimo. 

Terkait kebakaran dikawasan konservasi banyak disayangkan publik mengingat kawasan tersebut merupakan kawasan panyanggah. Bahkan masyarakat meminta Presiden Jokowi segera turun tangan agar karhutla di Riau tidak berlarut.

"Sebaiknya presiden Jokowi secepatnya turun tangan. Karhutla di kawasan hutan lindung ini sudah tidak bisa ditolerir. Ini kejahatan luar biasa," kata satu warga di Bengkalis. 

Berdasarkan informasi yang berhasil dirangkum liputanoke.com, pada Minggu (18/06/23), kawasan konservasi suaka margasatwa Giam Siak Kecil Bengkalis Riau luluh lantak diamuk si jago merah seluas 10 hektar. diduga kuat, kawasan cagar biofer ini sengaja dibakar untuk alihfungsikan menjadi kebun kelapa sawit, lantaran ditemukannya tumpukan bibit sawit dibekas lahan yang terbakar. 

Mirisnya lagi, kawasan paru-paru dunia ini disinyalir telah berubah funsi menjadi kebun kepala sawit sekitar 3.700 hektar. 

Tak selang berapa lama, pada Kamis (22/06/23), Areal Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) di Desa Air Hitam, Kabupaten Pelalawan  Riau, juga terbakar. 

Tak pelak, Tim gabungan TNI dan Polri kembali berjibaku memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di areal habitat ratusan jenis satwa tersebut. Belum diketahui penyebab dan jumlah luasan yang terbakar. 

Untuk dikatahui, TNTN merupakan habitat 360 jenis flora, 107 jenis burung, 50 jenis ikan, 23 jenis mamalia, 18 jenis amfibi, 15 jenis reptil dan 3 jenis primata. (*1) 

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

#Karhutla

Index

Berita Lainnya

Index