Simak! Ini Tips Untuk Orangtua Cegah Pencabulan Terhadap Anak

Simak! Ini Tips Untuk Orangtua Cegah Pencabulan Terhadap Anak
Ilustrasi/foto.int

LIPO - Tingginya angka pencabulan kepada anak di bawah umur, tentunya ini perlu diwaspadai. Mengingat cacat mental akan menjadi 'depresi' seumur hidup yang akan dialami para korban pelaku kekerasan seksual.

Mencegah tentunya lebih baik sebelum peristiwa ini terjadi, yakni dengan mengetahui apa saja yang harus dipersiapkan oleh orangtua agar anak bisa mawas diri bila ada hal yang mencurigakan.

Hal ini mutlak diketahui, mengingat pelecehan seksual bisa mengintai siapa saja dan yang membuat shock adalah pelaku biasanya berasal dari orang-orang terdekat atau kepercayaan. Untuk membekali anak agar tidak menjadi korban dan punya perlindungan diri, maka ini bekal yang harus dipersiapkan oleh orangtua. Ini tips dari untuk Sahabat LIPO :

1. Pengawasan

Orangtua harus mengawasi anak dengan siapa saja ia bergaul, siapa orang yang ditemui anak dan bagaimana pola komunikasi yang dilakukan orang-orang yang ditemui anak. Setiap hari orangtua harus menggali apa saja yang dilakukan anak dalam satu hari dan rutin ini dilakukan setiap hari.

Orangtua tidak boleh lengah dalam melakukan pengawasan terutama kepada orang terdekat atau orang kepercayaan. Waspada tetap menjadi nomor satu agar tidak lengah. Orangtua harus sigap membaca dan melihat perubahan sikap anak.

2. Bangun Komunikasi

Orangtua harus mampu menciptakan komunikasi yang terbuka, akrab, dan dua arah. Sehingga anak akan cepat memberi respon dan menyampain hal apa saja yang terjadi kepadanya. Jika komunikasi orangtua dan anak tertutup atau berjarak, maka mustahil anak bisa bersikap terbuka atas apa saja yang ia alami.

3. Bekal Ilmu

Anak harus diberi bekal ilmu seputar seks dan organ vital dalam porsi yang wajar. Tujuannya untuk edukasi dan agar anak tahu bahwa tidak ada satu orangpun yang boleh memegang organ vitalnya. Pembekalan seksual  ini sebagai langkah dasar, agar anak bisa siap siaga dan tahu bahwa organ vital adalah wilayah sensual yang harus ia jaga dan lindungi. Beri pemahaman secar edukatif, bukan menakut-nakuti dengan ancaman.

4. Bangun Pertahanan Anak

Anak harus memiliki self mechanism protection atau mekanisme perlindungan yang aktif. Artinya ketika ada alarm bahaya anak bukan takut, tapi memberi perlawanan  dan bersikap reaktif. Karena banyak kasus korban pelecehan seksual akibat anak tertutup dan lemah dalam proteksi diri. Bekali anak ilmu bela diri sejak dini, bisa ikut latikan taekwondo, karate, silat atau bentuk perlawanan sederhana. Misalnya bekali anak dengan semprotan yang sudah di isi merica atau bubuk cabai yang bisa digunakan sewaktu-waktu untuk membela diri.

5. Ajari Anak Perlindungan Hukum

Berikan kepada anak informasi layanan sosial seperti pengaduan ke pos pelayanan kepolisian terdekat, kontak pelayanan Guru BK atau Konseling di sekolah, no kontak orangtua atau keluarga terdekat, nomor kontak pelayanan perlindungan hukum untuk anak. Didik anak cerdas sejak dini, agar tak lagi ada korban buaya-buaya darat. 

Ingat mencegah itu jauh lebih baik, agar anak-anak terselamatkan. Semoga bermanfaat!.(*16)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

#Pelecehan Seksual

Index

Berita Lainnya

Index