Tahukah Anda, Pacu Jalur Pertama Ternyata Bukan di Tepian Narosa, Tetapi di Daerah Hilir Kuantan

Tahukah Anda, Pacu Jalur Pertama Ternyata Bukan di Tepian Narosa, Tetapi di Daerah Hilir Kuantan
Salah Satu Jalur Hendak Berpacu/F: istimewa

LIPO - Seni budaya pacu jalur setiap tahun diselenggarakan di sejumlah tepian di Kabupaten Kuantan Singingi. Tak terkecuali pada 2023 ini.

Berdasarkan informasi yang dirangkum liputanoke.com, pacu jalur untuk pertama kali diselenggarakan pada 1903. Bila merujuk dari tahun tersebut maka usia pacu jalur pada 2023 ini memasuki usia yang ke 120 tahun. Namun salah satu tokoh Kuansing, Prof. DR. H. Edyanus Herman Halim, SE., MS, yang saat ini berkiprah di Pekanbaru mengatakan, bahwa pacu jalur sudah ada sejak 1901.

"Sebenarnya pacu jalur sudah ada sejak 1901, saat itu untuk merayakan hari kelahiran Ratu Helmina Belanda," terang akademisi yang akrab disapa Datuk Bisai. 

Saat ini, di setiap tepian, pacu jalur tidak akan sepi dari pengunjung, baik pengunjung lokal maupun pengunjung dari luar daerah. 

Pacu jalur ini telah mendapat tempat tersendiri di hati masyarakat Kuantan. Baik masyarakat yang berada di kampung maupun masyarakat Kuansing yang ada di perantauan, mereka akan pulang kampung bila pacu jalur ini diselenggarakan. Begitu 'Mendarah Dagingnya' pacu jalur bagi masyarakat Kuansing. 

Akan tetapi, tahukah anda dimana untuk pertama kalinya pacu jalur ini diadakan?. Ternyata bukan di tepian "Narosa" Kota Taluk Kuantan yang kini menjadi menjadi Ibu Kota Kabupaten Kuantan Singingi. Melainkan di daerah Hilir tepatnya di tepian "Lubuk Sobae", Kecamatan Kuantan Hilir Baserah (Sekarang). Hal ini diketahui setelah beberapa sumber dihubungi liputanoke.com

Saat Kabupaten Kuansing masih bergabung dengan Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), nilai-nilai kegotongroyongan dan nilai persatuan dalam pacu jalur digambarkan dalam motto "Dayung Serempak Untung Serentak". Motto ini sangat sarat dengan makna dan dipegang teguh oleh anak kemenakan di sepanjang aliran batang Kuantan. 

Namun, seiring terjadi pemekaran dan Kabupaten Inhu yang 'melahirkan' Kabupaten Kuantan Singingi, motto masyarakat Kabupaten Kuansing berubah menjadi "Basatu Nagori Maju". Motto  ini pun tidak terlepas dari nilai-nilai yang terkandung dalam seni budaya pacu jalur. 

"Motto Basatu Nagori Maju bisa sebagai representasi dari nilai-nilai yang terkandung dalam pacu jalur. Pacu jalur yang kini diperlombakan berbeda dari perlombaan lainnya, berpacu tapi tidak beradu. Semangatnya bersatu mencapai tujuan yang berkemajuan," tukas Datuk Bisai (*1). 

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

#Pacu Jalur

Index

Berita Lainnya

Index