Anggota DPRD Riau: Konten Kreator Kuansing 'Aura Framing' Layak Diberikan Penghargaan

Anggota DPRD Riau: Konten Kreator Kuansing 'Aura Framing' Layak Diberikan Penghargaan
Ayat Cahyadi/F: ist

PEKANBARU, LIPO - Anggota DPRD Riau, Ayat Cahyadi, mendorong pemerintah untuk memberikan penghargaan kepada konten kreator Dimas Eka Yuda yang telah mempopulerkan tradisi Pacu Jalur dari Kuansing, Riau, hingga mendunia melalui fenomena "Aura Farming".

Ayat menilai karya Dimas merupakan sebuah prestasi yang membanggakan. Pemberian penghargaan, menurutnya, dapat memotivasi generasi muda di Riau untuk berkarya.

"Pemerintah perlu memberi penghargaan pada Dimas. Hal ini agar anak-anak muda kreatif di Riau semangat untuk membuat karya seperti Dimas," ujar Ayat kepada liputanoke, Selasa 26 Agustus 2025.

Ia menyatakan, bahwa penghargaan dapat berupa bentuk material seperti uang tunai, peralatan, pelatihan, atau kesempatan jejaring. Pengakuan non-material, seperti penghargaan resmi, juga dinilai sangat berharga bagi pengembangan karier kreator di industri ekonomi kreatif.

Diberitakan sebelumnya, Dimas Eka Yuda adalah sosok di balik viralnya video "Aura Farming" yang menampilkan Rayyan Akhan Dikha, bocah penari haluan (Togak Luan) dalam event Pacu Jalur. Video asli yang diunggahnya di Facebook pada Mei 2025 itu telah ditonton lebih dari 58 juta kali.

Video tersebut kemudian diunggah ulang oleh akun luar negeri tanpa watermark dan ditambahkan musik, sehingga gerakan Dikha menjadi simbol selebrasi digital global. Puncaknya terjadi ketika pemain PSG Achraf Hakimi dan pembalap Marc Marquez serta Alex Albon menirukan gerakan tersebut.

Dimas mengaku tidak menyangka dokumentasi tradisi lokal karyanya bisa menjadi tren global. Ia menyatakan tidak mengambil keuntungan pribadi dan menyerahkan seluruhnya untuk Dikha dan keluarganya.

Mendokumentasikan Pacu Jalur memiliki tantangan tersendiri. Dimas kerap harus berendam di sungai selama berjam-jam dan menghadapi risiko seperti kamera tersiram air.

Bagi Dimas dan para kreator sejenis, kegiatan ini adalah bentuk kecintaan pada budaya daerah. Mereka berharap ke depan, kreator konten budaya mendapat perhatian lebih karena peran mereka dalam melestarikan warisan tradisional.*****

 

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

#Pacu Jalur

Index

Berita Lainnya

Index