Harga Beras Picu Inflasi di Riau, Anak Daro dan Belida Meroket

Harga Beras Picu Inflasi di Riau, Anak Daro dan Belida Meroket
Ilustrasi- Tanaman Padi Siap Dipanen/F: LIPO

LIPO - Bahan pokok beras mengalami kenaikan di Provinsi Riau sehingga menyebabkan inflasi. Saat ini inflasi Riau ada pada angka 3,15 persen. Atau naik dibandingkan sebelumnya yakni 1,96 persen. Demikian disampaikan Asisten II Setdaprov Riau M Job Kurniawan. 

Ia mengatakan, bahwa akibat harga beras tersebut juga memicu kenaikan inflasi di Riau. 

"Adapun hal-hal yang membuat kenaikan inflasi di Riau yakni kenaikan harga beras dan Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi," ujar Sementara itu, Asisten II Setdaprov Riau, M Job Kurniawan, Senin (11/09/23). 

Terpantau di pasar, beras asal Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) biasanya dijual Rp. 120 ribu per Kg, saat ini naik menjadi Rp. 145 ribu per Kg. 

Tidak hanya beras asal Sumsel, beras asal Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) juga mengalami kenaikan. Beras Belida contohnya, biasanya hanya Rp120 ribu per 10 Kg, saat ini dijual Rp 145 ribu per 10 Kg. 

Masih beras asal Sumbar, seperti Anak Daro dan Pandan Wangi juga naik, sekarang jadi Rp160 ribu per 10 Kg. 

Informasi yang diperoleh, kenaikan harga beras tersebut dipicu karena ada beberapa petani yang gagal panen akibat pengaruh cuaca. 

"Katanya karena gagal panen, jadi produksi gabahnya kurang," kata salah satu pengunjung pasar. 

Terkait kenaikan harga beras tersebut kata M Job Kurniawan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Riau untuk melaksanakan operasi pasar murah. 

Tercatat ada tiga lokasi prioritas untuk pelaksanaan operasi pasar murah ini. 

"Untuk lokasi prioritas pelaksanaan operasi pasar itu ada di Kota Pekanbaru dan Dumai, kemudian di Kabupaten Indragiri Hilir yakni di kota Tembilahan," sebutnya. (*1)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

#Sembako

Index

Berita Lainnya

Index