Hamas Minta Israel Bebaskan Sandera Syarat Gencatan Senjata

Hamas Minta Israel Bebaskan Sandera Syarat Gencatan Senjata
Perang di Gaza/F: Reuters

LIPO - Negosiasi antara Israel dan milisi Gaza Palestina, Hamas, belum berhasil membuahkan gencatan senjata. 

CNBC Indonesia melansir, Hamas mengajukan tawaran dari Israel dengan imbalan pembebasan sandera. Sehingga gencatan senjata menemui jalan buntu. 

Hamas juga menolak tawaran Israel untuk menghentikan operasi darat dan udara di Gaza selama seminggu dan mengizinkan bantuan kemanusiaan lebih lanjut memasuki wilayah tersebut, dengan imbalan membebaskan 40 sandera, termasuk seluruh perempuan dan anak-anak yang diculik selama serangan 7 Oktober.

Wall Street Journal yang mengutip pejabat Mesir, Hamas juga mengatakan, bahwa Israel harus membebaskan ribuan tahanan Palestina sebagai imbalan atas lebih dari 100 sandera yang tersisa di Gaza. 

Padahal, gencatan senjata sangat penting dilakukan untuk memberikan akses kemanusiaan dimana saat ini banyak korban berjatuhan akibat pertempuran, seperti wanita dan anak-anak

Kepala sayap politik Hamas, Ismail Haniyeh, menyatakan, Israel harus menerapkan gencatan senjata sebelum negosiasi mengenai pembebasan sandera dapat dimulai. 

Dalam perkembangan lain, resolusi PBB yang banyak tertunda akhirnya disepakati setelah perselisihan diplomatik selama berhari-hari. 

Veto AS tidak dilakukan dengan menghindari seruan gencatan senjata. Amerika dan Rusia sama-sama abstain.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan "gencatan senjata kemanusiaan" adalah satu-satunya cara agar bantuan "dapat disalurkan secara efektif."

Hal ini meningkatkan tekanan terhadap Israel untuk memberikan akses kemanusiaan yang lebih besar dan memberikan peran yang lebih besar kepada PBB dalam mengkoordinasikan pengiriman bantuan ke Gaza.

PBB memperkirakan pertempuran tersebut telah menyebabkan 1,9 juta dari 2,4 juta penduduk Gaza mengungsi. *****

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

#Perang

Index

Berita Lainnya

Index