Dalam 20 Tahun Terakhir Berapa Kali Lebaran Beda Hari di Indonesia? Hari Ini Digelar Sidang Isbat

Dalam 20 Tahun Terakhir Berapa Kali Lebaran Beda Hari di Indonesia? Hari Ini Digelar Sidang Isbat
Ilustrasi/ist

JAKARTA, LIPO - Umat Islam Indonesia kemungkinan akan merayakan Lebaran Idul Fitri secara bersamaan besok, Rabu (10/4/2024).

 Hal ini berbeda dengan tahun lalu di mana Hari Raya Idul Fitri dirayakan berbeda hari.
Kementerian Agama akan menggelar Sidang Isbat pada hari ini, Selasa (9/4/2024), untuk menentukan 1 Syawal lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah.

Kendati belum digelar, Kementerian Agama memperkirakan 1 Syawal akan jatuh pada 10 April 2024, sama dengan ormas Muhammadiyah.

Potensi serentaknya Lebaran pada 10 April 2024 disebabkan terpenuhinya syarat minimal hilal, berdasarkan kriteria MABIMS (Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). Kriteria itu terdiri dari tinggi hilal minimal 3 derajat dan elongasi atau jarak sudut Bulan-Matahari minimal 6,4 derajat.

Berbeda dengan pemerintah yang menggunakan metode rukyatul hilal, Muhammadiyah menggunakan metode Hisab Hakiki Wujudul Hilal dalam menentukan Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriyah. Berdasarkan Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2024 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah 1445 H, tinggi Bulan pada saat Matahari terbenam tanggal 9 April 2024 M di Yogyakarta (-07° 48? LS dan 2 = 110° 21? BT) +06° 08? 28? (hilal sudah wujud), dan di Wilayah Indonesia pada saat Matahari terbenam Bulan berada di atas ufuk.

Sebagai catatan, umat Islam Indonesia merayakan Lebaran idul Fitri d hari yang berbeda pada tahun lalu. Warga Muhammadiyah merayakan pada 21 April 2023 sementara sebagian besar lain pada 22 April 2023 seperti ditetapkan pemerintah.

Merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan hari yang berbeda sebenarnya bukan hal yang baru di Indonesia. Selama puluhan tahun, Indonesia kerap merayakan Lebaran yang berbeda.

Biasanya Lebaran yang berbeda melibatkan dua ormas terbesar di Indonesia yakni Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.

Perbedaan terjadi karena ada perbedaan pula dalam dasar perhitungan. Muhammadiyah menggunakan metode hisab dalam penentuan 1 Syawal. Sementara itu, umat NU menggunakan metode rukyat.

Sepanjang periode 2004-2023 atau 20 tahun terakhir, Indonesia pernah merayakan Hari Raya Idul Fitri beda hari selama empat kali. Empat periode tersebut adalah pada 2006, 2007, 2011, dan 2023.(***)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

#Idul Fitri 2024

Index

Berita Lainnya

Index