Kisah Sukses Emimasita: Usaha Lemang Ubi Lado Hijau Raup Omzet Puluhan Juta

Kisah Sukses Emimasita: Usaha Lemang Ubi Lado Hijau Raup Omzet Puluhan Juta
Sita dengan produk miliknya/F: Yobi-LIPO

PEKANBARU, LIPO - Ratusan stan produk usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) padati areal halaman Gubernur Riau pada Minggu (05/05/2024) lalu. 

Bukan tanpa sebab, para pelaku ekonomi ini berkumpul dalam memeriahkan acara Gebyar Gernas Bangga Buatan Indonesia (BBI), Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI), Lancang Kuning Carnival. 

Di sudut areal tersebut, tersusun dengan rapi kemasan toples  beragam warna berisikan olahan ubi. 

Pada toples tersebut tertempel stiker khas dengan tulisan Kerupuk Lomang Ubi Buk Sita. Itulah salah satu UMKM yang dimiliki oleh putri asli Kampar, Emimasita. 

Di tengah kebun ubi yang subur di Kuok, Bangkinang, Kampar, terdapat sebuah UMKM yang telah berhasil menarik perhatian banyak orang. 

Sita, pemilik usaha ini, telah berhasil memperkenalkan produk unggulannya, lemang ubi lado hijau.

Dibuat dari umbi asli tanpa pengawet, lemang ubi lado hijau khas Sita menawarkan cita rasa istimewa dengan sentuhan cabe rawit spesial. 

Meski ada varian lado merah, namun lado hijau lebih favorit dikarenakan kelebihan rasa yang tak terlalu pedas sehingga tidak membuat perut terganggu seperti lado merah. 

Usaha yang telah berdiri sejak 2018 ini telah menarik banyak pelanggan setia dengan omset bulanan yang mencapai puluhan  juta rupiah.

"Awalnya saya hanya menjual dengan kemasan kecil seharga seribuan kepada warung kopi, sate, dan lontong," ujar Sita kepada liputanoke.com. 

Namun, setelah mengikuti pelatihan UMKM, dia mulai meningkatkan kualitas produknya dengan kemasan yang lebih menarik dan mengikuti berbagai pelatihan lainnya untuk mendapatkan izin halal serta izin usaha.

Dengan modal satu kilogram bahan coba-coba, Emimasita berhasil mengembangkan usahanya. 

"Dalam seminggu, saya coba satu kilogram bahannya. Alhamdulillah, lima tahun terakhir ini satu minggu laku tiga puluh kilogram mentahnya," ungkapnya.

Produknya, dengan harga Rp. 15.000 untuk 50 gram, telah menjadi pilihan favorit di kalangan pecinta kuliner lokal. Meskipun awalnya hanya menjual kecil-kecilan, kini Sita telah melibatkan dua karyawan untuk membantu proses produksi di rumahnya.

"Tips dan trik agar dapat berkembang di sektor UMKM adalah dengan belajar marketing secara online," tambahnya. 

Sita juga aktif di berbagai media sosial mulai dari Facebook, Instagram, hingga TikTok. Pun demikian dirinya mengaku bila di Shopee agak tersendat karena masih dalam tahap belajar. Namun bagi dia, keaktifannya di media sosial telah membantu meningkatkan eksposur produknya.

Keberhasilan Sita adalah inspirasi bagi banyak pengusaha UMKM lainnya. Dengan semangat pantang menyerah dan inovasi yang terus-menerus, Sita membuktikan bahwa bisnis kecil juga bisa sukses besar.*****

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

#UMKM

Index

Berita Lainnya

Index