Festival Teater Berbahasa Daerah Melayu Riau, Seni Peran Mampu Asah Sensitivitas

Festival Teater Berbahasa Daerah Melayu Riau, Seni Peran Mampu Asah Sensitivitas
Festival teater Balai Bahasa Riau/ist

Pekanbaru, LIPO -;Belajar seni peran sangatlah penting karena seni peran atau teataer mampu mengasah sensitifitas seseorang sebagai manusia. 

Untuk itu, acara festival teater yang ditaja Balai Bahasa Provinsi Riau patut diapresiasi. Sebab, teater berbahasa Melayu Riau merupakan acara besar dan penting dalam upaya pelestarian bahasa Melayu Riau. 

Demikian dikatakan Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Riau dan juga Rektor Universitas Lancang Kuning, Prof. Dr. Junaidi, dalam sambutannya saat membuka acara Festival Teater Berbahasa Daerah (FTBD) Melayu Riau Tingkat SMA/SMK Se-Provinsi Riau di Hotel Grand Central, Pekanbaru, Senin (18/11).

Turut hadir dalam pembukaan FTBD, Kasubbag Umum BBPR, Endry Satya Ramadhan, Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Riau, Mimi Yuliani, Plt. Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, Jahrona Harahap, perwakilan BGP Riau, dan perwakilan dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Provinsi Riau, Toha Machsum, M.Ag., mengatakan munculnya gagasan Festival Teater Berbahasa Daerah (FTBD) Melayu Riau 2024 Tingkat SMA/SMK Se-Provinsi Riau didasarkan pada model pembelajaran dalam Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) yang telah dilaksanakan pada empat kabupaten di Provinsi Riau tahun 2024, yaitu Kabupaten Indragiri Hulu, Kampar, Kepulauan Meranti, dan Kota Dumai. 

Menurut Toha, dalam RBD disajikan tujuh materi pembelajaran berbahasa daerah, yaitu menulis cerpen, membaca puisi, mendendangkan syair, menulis aksara arab Melayu, mendongeng, berpidato, dan komedi tunggal. 

Dari ketujuh materi dalam pembelajaran RBD, belum ada materi terkait bermain peran atau seni teater. Festival Teater Berbahasa Daerah, atau Festival Teater Berbahasa Berbahasa Melayu Riau ini ditujukan kepada usia remaja (SMA/SMK sederajat) yang merupakan kegiatan terusan dari pelindungan bahasa daerah pada usia anak anak (jenjang SD dan SMP).

Toha juga menyebutkan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk mengembangkan keterampilan siswa SMA/SMK dalam mementaskan naskah teater berbahasa daerah sebagai salah satu upaya untuk melindungi dan melestarikan bahasa daerah di kalangan remaja. 

Selain itu, kegiatan ini juga sekaligus merangsang tumbuhnya komunitas-komunitas teater remaja berbahasa daerah di Provinsi Riau agar upaya pelindungan bahasa Melayu Riau dapat terus dilakukan secara berkelanjutan. 

Acara dilaksanakan selama 4 hari, tanggal 18—21 November 2024 diikuti oleh 18 sekolah/tim yang ada di Provinsi Riau. Peserta terdiri atas 8 orang siswa, 2 guru pendamping/pelatih. Kesepuluh peserta tersebut bisa sebagai pemain, kru pentas, sutradara, pimpinan produksi, tim produksi, dll. 

Naskah yang dipentaskan bertema legenda atau cerita rakyat Riau. Hal ini sekaligus memperkenalkan legenda dan cerita rakyat setempat kepada penonton dan pembaca naskah cerita. Total durasi setiap kelompok 30 menit dengan rician, 5 menit waktu persiapan sebelum pentas, 20 menit waktu pementasan.

Tunas Bahasa Ibu
Kegiatan Festival Tetaer ini, kata Toha merupakan sinambung dari upaya tumbuhnya tunas bahasa ibu dari usia anak-anak sampai remaja. Oleh karena itu, agar kegiatan RBD berkelanjutan, anak-anak yang telah tumbuh keterampilan berbahasa daerahnya meskipun telah menjadi remaja tetap diberikan kegiatan lanjutan dengan mengajak mereka menyukai seni peran berbahasa daerah, Melayu Riau dalam kegiatan Festival  Teater. 

Sejumlah aspek yang akan dinilai dalam festifal ini adalah kesesuaian tema dan ketaatan dalam penggunaan bahasa daerah, penguasaan karakter atau penghayatan peran, penguasaan panggung (blocking), kualitas akting, olah vokal, keunikan dan inovasi dalam pementasan, teknik pementasan: pengaturan panggung, kostum dan properti (tata busana/tatapanggung/tata lampu/tata musik), dan kesesuaian waktu dan kekompakan tim.

Total hadiah dalam kegiatan Festival Teater Berbahasa Melayu Riau 2024 sebanyak 42 juta rupiah. Ini terdiri dari Penampil Terbaik I—VI, Sutradara Terbaik, Penata Musik Terbaik, Penulis Naskah Terbaik, Penata Artistik Terbaik, Artis Terbaik, dan Aktor Terbaik. Pemenang juga mendapatkan piala, sertifikat, dan uang harian fullboad. (***)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

#Balai Bahasa Riau

Index

Berita Lainnya

Index