Bimtek Guru Utama RBD di Bagansiapiapi: Menjaga Bahasa, Menjaga Nilai

Bimtek Guru Utama RBD di Bagansiapiapi: Menjaga Bahasa, Menjaga Nilai
Bimbingan Teknis (Bimtek) Guru Utama Revitalisasi Bahasa Melayu Riau di Kabupaten Rokan Hilir, Senin, (4/8)/ist

Bagansiapiapi, LIPO -Bahasa ibu harus terus diajarkan. Sebab, bahasa ibu dikhawatirkan akan hilang karena tidak lagi dipakai oleh anak-anak di lingkungan keluarga. Dalam bahasa terdapat identitas budaya suatu daerah. 

“Dengan menjaga bahasa maka kita sudah sama menjaga tradisi. nilai-nilai, dan sejarah lokal,” kata Kadisdikbud Kabupaten Rokan Hilir, Muhammad Nurhidayat, S.H., M.H. saat membuka acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Guru Utama Revitalisasi Bahasa Melayu Riau di Kabupaten Rokan Hilir, Senin, (4/8). 

Dalam acara yang ditaja Balai Bahasa Provinsi Riau di SMP 1 Bangko, Bagansiapiapi, Nurhidayat menekankan pentingnya melestarikan bahasa ibu, yaitu bahasa Melayu Riau.

 Menurutnya, program ini sangat sesuai dengan slogan Balai Bahasa, yaitu “Trigatra Bagun Bahasa; Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing.” 

Nurhidayat mengapresiasi program Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) yang dilakukan oleh Balai Bahasa Provinsi Riau, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Saat ini, Pemkab Rohil tengah memproses perda penguat penerapan Budaya Melayu Rokan Hilir yang bisa diterapkan di sekolah-sekolah.

 “Kami sangat mendukung program Revitalisasi Bahasa Daerah yang ditaja Balai Bahasa Provinsi Riau, mulai dari bimtek, pengimbasan, dan festival, yaitu Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat kabupaten, provinsi, dan nasional. Untuk itu, para peserta yang disebut juga dengan guru utama harus melakukan pengimbasan di sekolah.

Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Provinsi Riau, Dr. Umi Kulsum menyampaikan RBD salah satu program prioritas Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 

Program prioritas lain adalah literasi kebahasaan dan kesastraaan, penginternasi-onalan bahasa Indonesia, dan kedaulatan bahasa Indonesia.

Dukungan Pemda

Menurut Umi, pelindungan bahasa dan sastra daerah ada di pemerintah daerah. Selain itu, pemerintah daerah juga diminta mampu memberikan dukungan terhadap upaya pelindungan bahasa dan sastra Indonesia 

Turut dihadir dalam acara tersebut sejumlah narasumber seperti Atuk AAL, Kamalia, dan Ade Panglima. Kegiatan Bimtek yang berlangsung selama tiga hari, yaitu dari tanggal 4—6 Agustus 2025 tersebut diikuti oleh 56 peserta yang terdiri dari pengawas, kepala sekolah, guru SD dan SMP.

 Sedangkan materi yang diajarkan adalah mendongeng, berpidato, bersyair, komedi tunggal/stand up comedy, menulis cerpen, menulis puisi, dan menulis aksara Arab Melayu. 

Semua kegiata itu dilakukan dengan menggunakan bahasa daerah, yaitu bahasa Melayu Riau. (rls/***)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

#Balai Bahasa Riau

Index

Berita Lainnya

Index