LIPO - Ketua Komisi III DPRD Riau, Edi Basri, mendesak perusahaan kelapa sawit di Riau untuk berkontribusi dalam memperbaiki infrastruktur jalan yang rusak.
Ia menegaskan, jika perusahaan tidak mau membantu, maka akses jalan bagi kendaraan perusahaan dapat dibatasi melalui portal.
"Kontribusi perusahaan sawit sangat penting, mengingat anggaran dari APBD saja tidak cukup untuk memperbaiki dan membangun jalan di Riau," ujar Edi, Selasa 24 Desember 2024.
Edi menawarkan tiga opsi kepada perusahaan sawit:
1. Kontribusi Dana Per Hektar
Perusahaan diwajibkan menyumbang Rp80 ribu per hektar lahan sawit setiap bulan. Dengan luas lahan sawit di Riau mencapai jutaan hektar, Edi memperkirakan dana yang terkumpul bisa mencapai Rp2 triliun per tahun.
"Dana ini cukup signifikan untuk membantu pembangunan jalan yang juga akan mempermudah operasional perusahaan," katanya.
2. Pemasangan Portal Jalan
Jika perusahaan enggan memberikan kontribusi, pemerintah diminta bekerja sama dengan kepolisian untuk memasang portal di jalan-jalan tertentu. Portal ini akan membatasi kendaraan berat milik perusahaan yang sering menjadi penyebab kerusakan jalan.
3. Pembangunan Jalan Khusus Perusahaan
Perusahaan juga dapat diminta membangun jalan sendiri untuk operasional mereka, sehingga jalan yang didanai APBD dapat digunakan sepenuhnya untuk kepentingan masyarakat.
Politisi Gerindra ini menegaskan, sikap tegas pemerintah diperlukan agar perusahaan sawit menyadari tanggung jawab sosialnya terhadap daerah. "Kerusakan jalan ini tidak hanya berdampak pada masyarakat, tetapi juga pada operasional perusahaan itu sendiri," katanya.
Ia berharap pemerintah daerah segera menyusun kebijakan konkret agar kontribusi perusahaan sawit dapat dikelola secara transparan dan akuntabel. "Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi semua pihak yang menggunakan jalan, termasuk perusahaan sawit. Kita harus adil terhadap masyarakat," pungkas anggota DPRD Riau dapil Kampar ini.(***)