Video Viral Gubri Pusing 7 Keliling Dililit Utang Ditanggapi Tokoh Militer Suryo Prabowo, Warganet: Seperti Ayam Mati di Lumbung Padi!

Video Viral Gubri Pusing 7 Keliling Dililit Utang Ditanggapi Tokoh Militer Suryo Prabowo, Warganet: Seperti Ayam Mati di Lumbung Padi!
Akun Suryo Prabowo/F: tangkapan layar

PEKANBARU, LIPO - Sebuah video Gubernur Riau, Abdul Wahid, yang mengaku pusing tujuh keliling menghadapi masalah utang dan defisit anggaran, viral di media sosial. Video tersebut memicu berbagai tanggapan dari sejumlah pihak, termasuk dari tokoh militer, Letnan Jenderal TNI (Purn) Johannes Suryo Prabowo.

Dalam tanggapannya, Suryo Prabowo menyoroti kekayaan sumber daya alam Riau yang melimpah.

"Setahu saya, Provinsi Riau merupakan salah satu provinsi terkaya di Indonesia. Sumber daya alamnya didominasi oleh minyak bumi, gas alam, karet, kelapa sawit, dan perkebunan serat," ujarnya melalui unggahan di akun Instagram @suryoprabowo dikutip, Selasa (18/3/2025).

Namun, ia juga mengkritik penebangan hutan yang masif, yang telah mengurangi luas hutan secara signifikan dari 79 persen pada 1982 menjadi hanya 33 persen pada 2005. 

"Lalu, kenapa sekarang Riau memiliki utang hingga Rp2,2 triliun? Bagaimana kondisi ekonomi di provinsi lain?" tanya Suryo Prabowo.

Ia menambahkan, Riau memiliki kekayaan alam yang melimpah, baik di atas tanah seperti kelapa sawit maupun di dalam tanah seperti minyak bumi. Namun, hal itu tidak mencegah provinsi tersebut dari krisis keuangan.

Pernyataan Suryo Prabowo tersebut menuai beragam komentar dari netizen. Salah satunya datang dari akun @lim_pott yang menyatakan, "Bapak heran, kami yang di Riau lebih heran lagi, Pak."

Akun @yudhywawan680 mengkritik dengan peribahasa, "Bawah minyak, di atas minyak, kenapa krisis? Seperti ayam mati di lumbung padi."

Sementara itu, akun @den_yudhaaa menyarankan agar dilakukan audit investigatif. "Kalau ditemukan korupsi, tangkap pelakunya dan kembalikan uangnya ke kas daerah," tulisnya.

Akun @papaacalvin23 mengeluhkan ketimpangan pembangunan. "Semua hasil dikirim ke pusat. Riau kebagian berapa? Pembangunan harus merata di seluruh Indonesia, tapi kami di Riau tidak maju seperti di Jawa. Padahal, negeri kami kaya, Pak. Harga BBM nonsubsidi di Riau lebih mahal daripada di Jawa," tulisnya.

Akun @azrul03 menyarankan agar Riau menjadi daerah khusus. "Minyak kami dikeruk, dananya dibawa ke pusat, tidak sebanding dengan yang diberikan pusat ke Riau," ujarnya.

Akun @syaifulanwar10 pun bertanya, "Katanya Riau salah satu provinsi terkaya di Indonesia, kok jadi begini?"

Akun @hardy88pras juga mengkritik sistem pembagian dana bagi hasil (DBH) antara pusat dan daerah. 

"Kekayaan alam daerah, seperti pertambangan, perhutanan, dan pertanian, yang profitabilitasnya tinggi, dikelola oleh pusat. Saat pembagian hasil, DBH yang diberikan ke daerah tidak fair. Pusat semakin kaya, sementara APBD daerah kembang kempis," tulisnya. 

Sebelumnya, pidato Gubernur Riau Abdul Wahid tentang defisit anggaran dan utang daerah yang mencapai Rp2,2 triliun viral di media sosial. Dalam pidatonya, Abdul Wahid mengaku pusing tujuh keliling menghadapi masalah keuangan tersebut. 

"Belum pernah dalam sejarah Provinsi Riau mengalami hal seperti ini. Mencari duitnya di mana?" ujarnya.*****

 

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

#APBD Riau

Index

Berita Lainnya

Index