PEKANBARU, LIPO - Gubernur Riau Abdul Wahid menyatakan rencana untuk menjual Stadion Utama Riau karena aset tersebut dinilai tidak produktif dan membebani anggaran daerah akibat biaya perawatan yang tinggi.
Pernyataan ini disampaikan Abdul Wahid dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Riau 2026, Jumat 2 Mei 2025 usai menerima masukan terkait sejumlah aset daerah yang tidak memberikan kontribusi terhadap pendapatan daerah, salah satunya Stadion Utama yang dibangun dengan anggaran sekitar Rp1,2 triliun.
"Stadion ini tidak menghasilkan, sementara biaya perawatannya cukup besar. Sudah saya tawarkan ke pihak lain, tapi tidak ada yang berminat, bahkan untuk kerja sama pengelolaan pun tidak ada yang mau," kata Abdul Wahid.
Ia menegaskan, jika ada pihak yang berminat membeli, pemerintah provinsi siap menjual stadion tersebut demi menambah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
"Saya juga sudah berulang kali bertemu dengan pengelola, mudahan nanti akan ada solusinya,"terangnya.
Selain Stadion Utama, beberapa aset peninggalan PON lainnya juga disebut terbengkalai dan tidak terurus. Pemerintah provinsi sedang mengevaluasi seluruh aset supaya dapat dimanfaatkan secara maksimal dan menghasilkan PAD.*****