PEKANBARU, LIPO - Politisi Partai Gerindra Edi Basri merespons keras pernyataan anggota DPR RI Adian Napitupulu terkait permasalahan kerusakan hutan di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Riau.
Edi menilai apa yang disampaikan Adian kurang memahami dalam konteks lokal dan meminta agar permasalahan Tesso Nilo tidak dipolitisasi oleh pihak luar Riau.
"Orang Riau lebih mengerti dari orang luar Riau. Kalau mau bicara TNTN, tentu yang DPR RI asal Riau. Jangan dipolitisasi dengan orang-orang lain yang tidak mengerti Riau," ujar Edi Basri belum lama ini.
Pernyataan tersebut disampaikan Edi sebagai tanggapan atas pernyataan Wakil Ketua Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI Adian Napitupulu, yang sebelumnya meminta pemerintah tidak serta-merta menyalahkan masyarakat atas kerusakan hutan di kawasan TNTN. Adian menyebut masyarakat bukan aktor utama dalam deforestasi masif yang terjadi, melainkan perusahaan-perusahaan besar pemegang konsesi hutan.
"Jangan salahkan masyarakat begitu saja," ujar Adian.
Politikus PDI Perjuangan itu menilai, masyarakat hanya memanfaatkan lahan untuk bertahan hidup, sementara penggundulan hutan lebih banyak disebabkan oleh aktivitas perusahaan.
Menanggapi hal itu, ketua komisi III DPRD Riau menegaskan dukungannya terhadap Satuan Tugas Penanganan Konflik dan Hukum (Satgas PKH) untuk menertibkan perambahan hutan di kawasan TNTN.
Ia menambahkan, DPRD Riau tetap berpihak pada masyarakat yang memiliki lahan di bawah lima hektar. Namun, bagi kepemilikan di atas itu, menurutnya, harus mengikuti aturan yang berlaku.
“Kalau di atas lima hektare, tentu ada mekanismenya, seperti kawasan HPT (Hutan Produksi Terbatas), dan ada spesifikasi peruntukan. Kalau sudah masuk hutan lindung, itu tidak bisa dikompromi,” tegasnya.*****