PEKANBARU, LIPO - Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Riau (BEM Se-Riau) menolak kedatangan anggota DPR RI Adian Napitupulu ke Provinsi Riau.
Penolakan ini disampaikan karena kunjungan dinilai berpotensi mengganggu upaya pemulihan lingkungan dan tidak sejalan dengan aspirasi masyarakat setempat.
Koordinator Pusat BEM Se-Riau, Teguh Wardana, menyatakan, bahwa kehadiran Adian Napitupulu dikhawatirkan memicu ketegangan di tengah isu perambahan hutan di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).
"Pernyataan yang disampaikan Adian Napitupulu berisiko memperkeruh suasana, terutama ketika masyarakat dan pemerintah sedang berjuang mengembalikan hutan konservasi dari alih fungsi lahan sawit ilegal," ujar Teguh dalam keterangan pers, Rabu 9 Juli 2025.
BEM Se-Riau menilai kedatangan politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu tidak jelas tujuannya dan berpotensi memecah konsolidasi masyarakat dalam mendorong restorasi hutan. Teguh menegaskan, "Jika beliau datang, dikhawatirkan justru memicu konflik baru, padahal kondisi saat ini sedang berangsur membaik."
Taman Nasional Tesso Nilo merupakan kawasan konservasi penting yang menjadi habitat satwa langka seperti harimau Sumatera, gajah Sumatera, dan beruang madu. Namun, lebih dari 60 ribu hektar hutannya telah beralih fungsi menjadi perkebunan sawit ilegal akibat lemahnya penegakan hukum.
Masalah utama di TNTN adalah perambahan hutan besar-besaran oleh oknum masyarakat dan pihak tertentu. Alih fungsi lahan ini tidak hanya merusak ekosistem, tetapi juga memicu konflik manusia-satwa. Meski sebagian besar lahan merupakan aset negara, penguasaan ilegal oleh kelompok tertentu masih marak terjadi.
BEM Se-Riau menegaskan komitmennya untuk turun ke jalan jika Adian Napitupulu tetap datang.
"Kami akan melakukan aksi penolakan karena kehadirannya justru mengancam upaya penyelesaian masalah TNTN,"tegas Teguh.*****