PEKANBARU, LIPO - PT Sarana Pembangunan Riau Trada (SPR Trada), anak perusahaan dari PT Sarana Pembangunan Riau (PT SPR), tengah membangun pabrik kemasan minyak goreng di Jalan Pesantren, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru. Hingga akhir September 2025, progres pembangunan telah mencapai 70 persen.
Direktur PT SPR Trada yang baru, Bemi Hendrias, menyebutkan bahwa pembangunan pabrik ini dimulai pada Mei 2025.
Pabrik berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi, dengan ukuran bangunan utama 10x15 meter. Peresmian pabrik ditargetkan dilakukan langsung oleh Gubernur Riau pada tahun 2025.
"Tujuan dari pembangunan pabrik ini adalah untuk meningkatkan dividen bagi induk perusahaan, sekaligus mendukung peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Riau," kata Bemi saat diwawancarai, Senin 29 September 2025.
Produksi Awal 15 Ton per Hari
Bemi menjelaskan, dibangunnya pabrik ini karena selama ini proses pengemasan minyak goreng dilakukan di luar Riau, seperti di Medan, sehingga menambah ongkos kirim dan berdampak pada harga jual di pasaran. Dengan berdirinya pabrik ini, SPR Trada berharap dapat menekan harga minyak goreng, sejalan dengan program Gubernur Riau dalam mengendalikan harga kebutuhan pokok.
“Produksi tahap awal direncanakan 15 ton per hari. Kita akan mencari perusahaan penyuplai minyak dengan harga terbaik agar produk akhir bisa dijual lebih murah,” ujarnya.
SPR Trada juga menargetkan pendapatan awal sebesar Rp400 juta dari hasil produksi pabrik kemasan ini. Distribusi produk akan melibatkan koperasi, BUMD lain di bawah payung Riau Pangan, serta koperasi Merah Putih sebagai bagian dari program nasional ketahanan pangan.
Dukung Program Gubernur dan Serap Tenaga Kerja Lokal
Pembangunan pabrik ini juga merupakan strategi usaha SPR Trada. Perusahaan yang sebelumnya bergerak di bidang Hutan Tanaman Industri (HTI) ini ingin memastikan keberlangsungan usaha pasca masa panen lima tahunan.
“Ini langkah antisipatif kami. Setelah HTI tidak ada aktivitas, kami butuh unit bisnis baru yang bisa menopang keberlanjutan perusahaan,” tambah Bemi.
Selain mendukung program pengendalian harga kebutuhan pokok, kehadiran pabrik ini juga diharapkan dapat menyerap tenaga kerja lokal. “Kami rekrut tenaga kerja dari putra-putri Riau. Ini bentuk kontribusi kami dalam membuka lapangan kerja, kami minta dukungan gubernur Riau,” tegasnya.
Investasi Capai Rp1,4 Miliar
Total nilai investasi untuk pembangunan pabrik ini mencapai Rp1,4 miliar, yang mencakup pembelian lahan, pembangunan gedung, hingga pembelian mesin. Bemi optimistis pembangunan selesai tepat waktu dan pabrik bisa mulai beroperasi penuh pada 2025.
Pada akhir tahun ini, SPR Trada menargetkan dapat menyetor dividen sebesar Rp2 miliar kepada induk perusahaan. Jika performa perusahaan membaik, jumlah dividen akan ditingkatkan menjadi Rp4 miliar tahun depan.
“Kami ingin menunjukkan bahwa anak perusahaan BUMD juga bisa berkontribusi nyata terhadap pembangunan daerah,” tutupnya.*****