PEKANBARU, LIPO - Kontrak pengelolaan Hotel Aryaduta akan berakhir Desember 2025, dan kini memasuki tahap pembahasan lanjutan.
Ketua Komisi III DPRD Riau, Edi Basri, mengatakan rapat terakhir dengan PT SPR menetapkan proses saat ini memasuki tahap persiapan tender untuk menentukan pengelola berikutnya.
Menurut Edi Basri, Aryaduta masih punya kesempatan dan hak prioritas untuk mengikuti tender tersebut. Ini berdasarkan arahan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“Pihak pengelola sebelumnya tetap memiliki hak prioritas untuk ikut tender sebagai peserta. Itu sudah disampaikan oleh Kemendagri,” ujarnya, Selasa 9 Desember 2025.
Ia menjelaskan, proses menuju tender memakan waktu cukup panjang karena seluruh aset harus diaudit terlebih dahulu. Karena saat awal kerjasama, aset yang dimiliki Pemprov Riau hanya berupa tanah. Namun kini, seluruh bangunan hotel telah menjadi aset daerah sehingga memerlukan audit total sebelum tender dimulai.
“Karena ketentuannya begitu, semuanya harus diaudit dulu, berapa nilai asetnya, apa saja bentuknya. Dulu aset kita hanya tanah, sekarang bangunan sudah menjadi aset kita sehingga harus diaudit secara menyeluruh. Proses audit ini memakan waktu lama, dan baru selesai kemarin,” jelas politisi Gerindra ini.
Setelah audit rampung lanjutnya, proses selanjutnya ke tahapan tender. Jika Januari 2026 tender belum selesai, mekanisme yang ada dilakukannya perpanjangan sewa sementara.
“Dalam aturan, jika tender belum selesai sampai Januari, masih diperbolehkan melakukan perpanjangan sewa selama enam bulan ke depan,”tambahnya.
Ia menegaskan, bahwa saat ini seluruh aset hotel menjadi milik daerah, sementara pihak pengelola hanya menjalankan manajemen operasional.
“Yang dulu aset kita hanya tanah saja, sekarang semuanya menjadi aset daerah, dan mereka hanya bertindak sebagai manajemen,” terangnya.*****
GoogleNews
