TEMBILAHAN, LIPO - Bupati Indragiri Hilir (Inhil), HM Wardan mengikuti FGD dalam rangka peringatan World Coconut Day 2020 dari ruang multimedia Diskominfo Pers Inhil Kompleks Kantor Bupati, Jalan Akasia Tembilahan, Rabu 2 September 2020.
FGD yang dilaksanakan secara online ini mengangkat tema "Invest In Coconut to Save the World" dan menghadirkan Keynote speaker Syafaruddin, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian, dengan narasumber Prof Novarianto Hengky, peneliti utama Bidang Pemuliaan Balai Penelitian Tanaman Palma Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Badan Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Kementerian Pertanian.
Turut hadir saat itu, Direktur Internasional Coconut Community (ICC), Jelfina Constansje Alouw.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Wardan mengatakan, Inhil yang berjuluk Negeri Hamparan Kelapa Dunia punya alasan tersendiri. Karena, luas perkebunan kelapa di Inhil sekitar 400.741,8 hektar atau 12,13 persen dari luas perkebunan kelapa yang ada di Indonesia.
Dengan luas perkebunan kelapa tersebut, masih banyak permasalahan yang dihadapi, diantaranya permasalahan dari sisi hulu yang masih terdapat tanaman-tanaman kelapa tua, mati dan rusak sekitar 60.172 hektar dari 400.741,8 hektar perkebunan kelapa yang ada.
Sedangkan sisi hilir harga kelapa masih fluktuatif, sehingga mempengaruhi kehidupan ekonomi di Kabupaten Inhil, karena mengingat 70 persen masyarakat Inhil mengantungkan kehidupan dari hasil perkebunan kelapa.
Berbagai upaya telah dilakukan Pemkab Inhil untuk mengatasi hal tersebut, salah satunya dengan pembangunan trio tata air dan program peremajaan kembali kebun-kebun kelapa masyarakat.
Berdasarkan masalah di atas, Pemkab Inhil berharap kepada Balitbang untuk bersama-sama mendorong kelapa menjadi komoditas strategis nasional, serta membantu mencari solusi terhadap permasalahan perkebunan kelapa dengan melalui penelitian.(Adv/Diskominfopers)
GoogleNews
