LIPO - Berdasarkan Hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI perwakilan Provinsi Riau, ditemukan penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) Kuansing tidak tepat sasaran.
Puluhan orang yang sudah terlanjur menerima BST dari APBD Kuansing, dan bankeu Tahun 2021 tersebut diminta segera mengembalikan.
Kepala Dinas Sosial Kuansing Napisman,S.Sos M.Si kepada awak media saat dikonfirmasi, membenarkan atas temuan BPK tersebut. Ia mengatakan, ada puluhan orang yang sudah terlanjur menerima. Ia pun telah menyikapi dengan melayangkan surat pemberitahuan ke sejumlah Kepala Desa di Kuansing.
"Iya, betul, data persisnya saya tidak ingat, data nya ada dikantor jumlah nya sekitar 50-an orang," ungkap Napisman, kepada koranjokowi.com, Jumat (09/7/2021) malam.
Terkait temuan BPK tersebut, selain diduga adanya data ganda, juga disinyalir sejumlah ASN turut menikmati BLT tersebut. Napisman pun meminta nama-nama yang menjadi temua BPK tersebut segera mengembalikan dana ke kas daerah.
"Nama-nama ASN dan nama ganda yang menjadi temuan BPK, diminta segera mengembalikan dana tersebut ke kas daerah," jelas Napisman.
Sementara Kajari Kuansing, Hadiman saat dimintai sikapnya atas temuan BPK tersebut belum bisa mengomentari lebih jauh. Namun Ia mengaku telah mengetahui temuan BPK RI tersebut.
"Soal temuan BPK itu kita sudah tau. Tapi belum ada laporan dari masyarakat. Kalau ada laporan tentu kita akan tindaklanjuti. Apakah disengaja atau tidak tentu akan kita telisik bila ada laporan masuk," terang Hadiman, Sabtu (10/07/21). (*2)
GoogleNews
.jpeg)
