Jaga Ketahanan Pangan, Disketapang Susun Strategi yang Terintegrasi

Jaga Ketahanan Pangan, Disketapang Susun Strategi yang Terintegrasi
Alek Kurniawan
PEKANBARU, LIPO - Pandemi Covid -19 yang sudah berlangsung selama hampir dua tahun ini membawa dampak buruk bagi perekonomian.  Karena itu guna membangkitkan kembali perekonomian, mesti ada langkah strategis yang dilakukan oleh pihak terkait. Seperti halnya yang disampaikan Walikota Pekanbaru, Firdaus dalam Rapat Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tingkat kota Pekanbaru pada beberapa waktu lalu.

Menyikapi ini, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru, Alek Kurniawan, yang tergabung dalam anggota tim PEN mengaku sudah sejak pandemi Covid-19 mulai merealisasikan berbagai program ketahanan pangan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Diantaranya peningkatan produktifitas dan kesejahteraan petani dan Pelaku Usaha Pangan. Kegiatan ini diwujudkan melalui Pemberdayaan Masyarakat lewat Pengembangan Kawasan Mandiri Pangan dan Pekarangan Pangan Lestari (P2L).

Mengingat  sebagian besar sektor pertanian dibangun oleh petani dengan skala usaha yang relatif kecil. Keadaan pelaku usaha pertanian tersebut setiap tahun semakin bertambah jumlahnya dengan tingkat kesejahteraan yang masih rendah.

Skala usaha pertanian yang kecil menghambat petani meningkatkan pendapatannya sehingga sulit keluar dari lingkaran kemiskinan. Sehingga peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani dan Pelaku usaha pangan mutlak harus dilakukan.

"Optimalisasi kegiatan P2L diarahkan melalui penyaluran stimulus bantuan untuk aktualisasi pemanfaatan lahan pekarangan secara optimal untuk ketersediaan pangan  pada setiap rumah tangga dalam suatu kawasan.Objek penerima manfaat adalah kelompok wanita tani," papar Alek.

Selanjutnya dalam skala yang agak besar, Dinas Ketahanan Pangan juga turut dalam program Kawasan mandiri pangan. Dimana kawasan yang di bangun dengan melibatkan keterwakilan masyarakat dalam rangka meningkatkan pengelolaan kelembagaan masyarakat untuk ketahanan pangan masyarakat.

Mungkin gambar 3 orang dan orang berdiri
Output kegiatan saat ini berupa pemberian bibit tanaman, infrastruktur dan belanja pendukung kegiatan penumbuhan terhadap Kelompok Tani (KT).

"Dalam kurun 2 tahun terakhir untuk kegiatan ini baru mampu menyentuh 39 kelompok Tani/ Kelompok Wanita Tani. Sementara jumlah kelompok Tani dan Kelompok Wanita Tani yang ada di Kota Pekanbaru berdasarkan aplikasi SIMLUHTAN Kementan ada  400-an Kelompok dengan rata-rata anggota per kelompok 25 – 30 orang. Dana ini bersumber dari APBD dengan penguatan dari Dana DID tambahan dan Dana DAK Non Fisik Ketahanan Pangan dan Pertanian," jelas Alek lagi.

Artinya dinyatakan Alek, stimulus  yang diberikan baru menjangkau 10 persen dari total jumlah kelompok tani/ KWT yang ada di Kota Pekanbaru.

Lebih lanjut Alek menjelaskan bahwa di Era Globalisasi ini, hanya pelaku bisnis yang efisienlah yang akan memenangkan persaingan. Sebagian besar pelaku bisnis pertanian di Indonesia adalah para petani dan pengusaha kecil yang bila berhimpun dalam organisasi ekonomi yang kuat maka akan memperoleh manfaat (kesejahteraan) , tidak hanya bagi dirinya melainkan juga bagi masyarakat dan bangsanya.

Pemberdayaan kelembagaan kelompok tani merupakan serangkaian upaya yang sistematis, konsisten dan berkelanjutan untuk meningkatkan daya adaptasi dan inovasi petani guna memanfaatkan teknologi secara optimal dalam bingkai aturan main yang ada untuk mencapai tujuan bersama secara lebih efisien. 

Alek menyebut tiga tahap (fase) dalam mewujudkan kesejahteraan petani, tahap pertama: pemberdayaan organisasi petani yakni tahap pemberdayaan kelembagaan petani (pengembangan SDM, pengembangan teknologi dan rekayasa aturan main organisasi), tahap kedua: pengembangan jaringan kemitraan bisnis (network business), dan tahap ketiga: peningkatan daya saing (competitiveness). 

Walaupun dalam keterbatasan, Alek menyebutkan bahwa program strategis yang menyelaraskan maksud ini adalah Outlet Puan Berseri, Pekan Pangan Madani dan mendorong pemanfaatan sumber daya pangan lokal melalui konsumsi pangan lokal dalam kegiatan-kegiatan di Instansi Pemerintahan dan instansi lainnya sebagaimana yang tertuang dalam Instruksi Walikota Pekanbaru Nomor 521/DKP/2432 tahun 2020. 

"Sehingga APBN ataupun APBD tersalurkan kembali secara langsung kepada masyarakat utamanya kepada pelaku usaha pertanian dan pangan," rekannya.

Mungkin gambar 5 orang, orang berdiri dan luar ruangan
Distribusi dan Cadangan Pangan yang direalisasikan dengan kegiatan Revitalisasi dan penguatan kelembagaan petani dan Pelaku Usaha Pangan melalui Optimalisasi pemanfaatan Outlet Pangan PUAN BERSERI, Kegiatan Pekan Pangan Madani dan mendukung penuh Pembentukan PT. Sarana Pangan Madani sebagai BUMD. Kedepannya Alek juga Mendorong terciptanya pengembangan korporasi usaha tani hulu hilir.

"Pada tusi distribusi dan Cadangan Pangan, kami juga berusaha maksimal melalui kegiatan revitalisasi kelembagaan pangan melalui Outlet Pangan PUAN BERSERI dan Pekan Pangan Madani yang selanjutnya lebih dikenal dengan nama PPM. Slogan kami adalah "Petani Untung, Masyarakat Beruntung". Kami juga mendukung penuh terbentuknya PT. SPM menjadi BUMD Kota Pekanbaru," tukasnya lagi.

Outlet Pangan "PUAN BERSERI" menyediakan bahan pangan dari produk segar dan produk olahan yang terjangkau bagi masyarakat.

Hal ini dalam rangka menindaklanjuti Surat Menteri Pertanian RI Nomor 91/KN.130/M/5/2020 tentang  Penguatan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah jo Instuksi Menteri Dalam Negeri Nomor 2 tahun 2020 tentang Menjaga Ketahanan Pangan pada saat tanggap darurat pandemic covid-19 yang pada prinsipnya menginstruksikan pengadaan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah dalam rangka peningkatan kesiapan pangan untuk menghadapi dampak pandemic covid-19 yang laporannya secara berkala dilaporkan kepada Kementerian Dalam Negeri CQ. Dirjen Bina Pembangunan Daerah dan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI.

"Ya, kita ada CPPD untuk peningkatan kesiapan pangan untuk menghadapi dampak pandemic covid-19, walaupun belum memenuhi standar (kuota yang diharapkan nasional) tapi kita telah menanggapi isu ini di awal, dengan adanya Perwako sebagai payung hukumnya," tegasnya lagi.

Alek menambahkan langkah strategis lain adalah  melalui Pengawasan keamanan Pangan Segar. Hanya saja saat ini terkendala pendanaan yang belum memadai dan belum adanya laboratorium sehingga sampel yang diperiksa dalam jumlah terbatas. Pengawasan yang dilakukan dengan melakukan uji residu pestisida pangan segar asal tumbuhan menggunakan rapid test kit yang bahan (sampelnya) diperoleh dari pasar-pasar di Kota Pekanbaru.

Selain itu proyek-proyek strategis yang sudah dituntaskan antara lain dokumen Grand Master Plan Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru dan Grand Master Plan Kawasan siCANTIG (Lokasi Cadangan Pangan Terintegrasi). Dua dokumen induk ini akan menjadi acuan dalam pengembangan kegiatan ketahanan pangan kedepannya dan pelaksanaan kegiatan strategis penguatan lumbung pangan yang memiliki nilai edukasi dan entertainment (edutainment). 

Untuk siCANTIG sendiri merupakan suatu bentuk usaha Pemerintah Kota dalam memberikan edukasi dan sosialisasi sekaligus infrastruktur wisata pertanian yang mengedepan pembelajaran (edukasi) serta wisata agro yang menarik (entertainment).

Mungkin gambar 2 orang, orang berdiri dan kerudung
Alek menerangkan bahwa Luas Kawasan dimaksud adalah 5 hektar yang terletak di kelurahan Agrowisata Kec. Rumbai Kota Pekanbaru. Kawasan siCANTIG merupakan kawasan agrowisata, lokasi pembelajaran budidaya pertanian, peternakan dan perikanan, ditengah kawasan dibuat miniatur Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), juga ada Lumbung Pangan dan pengolahan pangan.

"Sesuai semangatnya kan itu edutainment, kami berharap lewat siCANTIG ini terfasilitasinya kegiatan Pemberdayaan masyarakat yang memadai yang menyentuh berbagai aspek strategis seperti agrowisata, Pendidikan, budidaya pertanian dan perikanan serta yang tak kalah penting itu adalah hiburan alam yang menarik," terangnya lagi.

Semua kegiatan-kegiatan tersebut tambahnya lagi harus terdokumentasi dengan baik dan memadai. Makanya inovasi dengan pendekatan teknologi informasi dalam layanan publik juga harus diperbaiki. Hal ini yang pada akhirnya melahirkan inovasi yang dinamakan dengan sebutan siTANGAN alias Sistem Manajemen Informasi Ketahanan Pangan. Sistem Manajemen Informasi Pangan ini dibangun untuk menyediakan data dan informasi pangan yang valid dan terkini secara cepat melalui teknologi informasi sehingga memudahkan institusi maupun masyarakat luas dapat mengakses informasi pangan tersebut dengan cepat.

"Kami punya rumah virtual yang kami sebut dengan siTANGAN, kami akan mengisi rumah virtual ini dengan data-data strategis di ketahanan pangan," tandasnya lagi.

Di kesempatan berikutnya, Alek juga sangat mengapresiasi langkah-langkah yang telah dilakukan OPD mitra semisalnya oleh Dinas Pertanian & Perikanan Kota Pekanbaru yang juga ikut berpartisipasi melakukan pendampingan, penyuluhan, pemberdayaan masyarakat dengan nilai stimulus dalam skala yang lebih besar lagi.

"Mudah-mudahan kita mampu bersinergi dengan perannya masing-masing sehingga tidak adanya mata rantai yang putus dalam menciptakan ketahanan pangan yang terintegrasi dari hulu ke hilirnya," Pungkas sang ketua Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Kota Pekanbaru mengakhiri paparannya. (ADV)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index