Mahasiswa Gelar Mimbar Bebas, Sorot Berbagai Persoalan Riau Dibawah Kepemimpinan Syamsuar

Mahasiswa Gelar Mimbar Bebas, Sorot Berbagai Persoalan Riau Dibawah Kepemimpinan Syamsuar

PEKANBARU, LIPO - Memasuki usia yang ke 66 tahun Provinsi Riau, sejumlah persoalan menjadi sorotan mahasiswa. Salah satunya persoalan infrastruktur jalan. 

Persoalan jalan rusak di berbagai wilayah di Provinsi Riau langsung disampaikan dalam mimbar bebas oleh  Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Riau (Unri) di depan kantor Gubernur Riau, pada Selasa (8/8/2023).

Di mimbar bebas itu, Presiden Mahasiswa Unri, Khoirul Basar mengatakan, bahwa mimbar bebas ini membawa tema "66 Tahun Riau Berdiri, Kabar Duka dari Setiap Sisi Negeri".

Pada 9 Agustus 2023 nanti, usia Provinsi Riau memasuki usia ke-66 tahun, yang mana saat Riau dipimpin Gubernur Syamsuar. 

"Jelang 66 tahun Riau berdiri, beragam persoalan silih berganti menjadi keresahan dari Masyarakat Riau yang tak berkesudahan. Infrastruktur, pelayanan publik, kerusakan lingkungan, Karhutla, dan permasalahan lainnya menjadi kabar yang tidak mengenakkan hingga usia Riau saat ini," kata Khoirul.

Maka dari itu, pihaknya merasa wajib menyampaikan aspirasi masyarakat yang dihimpit dengan berbagai persoalan yang muncul silih berganti,  persoalan-persoalan tersebut pun belum terselesaikan dengan baik. 

Dalam mimbar bebas itu, tampak mahasiswa membawa beberapa spanduk dengan berbagai tulisan kritikan, seperti "Bencana Asap Menanti, Gubri tak peduli".

Selain itu, juga terpampang spanduk yang bertuliskan kritikan terhadap kondisi infrastruktur di Riau, terutama jalan provinsi di beberapa lokasi yang dalam kondisi rusak. 

"Welcome to Riau, wisata jalan berlubang", demikian tertulis di salah satu spanduk.

Sebelumnya, Riau juga disebut daerah dengan jalan kondisi rusak terpanjang di Indonesia.

Dimana diberitakan, total panjang jalan nasional di Riau adalah 1.336 Km, jalan provinsi 2.799 Km, jalan kabupaten 17.297 Km.

Dari dari 2.799 Km jalan provinsi, disebut dalam kondisi rusak berat 632 Km (22,6 persen) dan rusak ringan 440 Km (15,74 persen).

Namun hal ini dibantah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.

Bantahan itu disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Permukiman Pertanahan (PUPR-PKPP) Provinsi Riau,
M Arief Setiawan, Senin (24/4/2023) lalu.

"Itu sebenarnya kan data jalan tahun 2021. Kalau data terbaru mudah-mudahan tidak seperti itu. Data terbaru sepertinya dalam satu dua bulan ini akan dirilis," kata Arief Setiawan, Senin (24/4/2023).

Arief menyebut, definisi jalan rusak yang digunakan terkesan agak merugikan Provinsi Riau. Pasalnya, kondisi jalan yang masih tanah disebut masuk kategori jalan rusak. Sementara banyak jalan baru yang masih kondisi tanah di Provinsi Riau. Terutama jalan-jalan baru untuk konektivitas di beberapa kabupaten/kota.

"Ruas jalan provinsi dalam kondisi rusak didominasi oleh banyaknya ruas jalan yang masih kondisi jalan tanah sepanjang 334,95 km (11,96 persen), dan ruas jalan masih dalam perkerasan urpil/kerikil sepanjang 513,82 Km (18,35 persen). Itu berdasarkan hasil survey IRMS (Integrated Road Management System) 2022," terangnya. ***

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

#Demontrasi

Index

Berita Lainnya

Index