Tensi Geopolitik di Timur Tengah Memanas Pasca Saling Serang Iran dan Israel, Bisa Picu Perang Dunia III?

Tensi Geopolitik di Timur Tengah Memanas Pasca Saling Serang Iran dan Israel, Bisa Picu Perang Dunia III?
Serangan Iran ke Israel/dtc

JAKARTA, LIPO - Iran telah melancarkan serangan militer langsung pertamanya terhadap Israel dan memicu ketegangan di wilayah tersebut. 

Israel dihujani dengan drone dan rudal oleh Iran. Akankah kejadian ini memicu Perang Dunia III atau skenario buruk lainnya?

Iran menyerang Israel dipicu serangan udara awal pekan ini yang dituduh dilakukan Israel. Serangan itu menghancurkan konsulat Iran di Suriah, menewaskan 12 orang, termasuk dua jenderal elit Iran.

Kekuatan Iran sendiri memang tidak bisa diremehkan. Mantan inspektur senjata PBB memperingatkan bulan Januari silam, bahwa Iran akan memiliki cukup uranium untuk membuat 12 bom nuklir hanya dalam waktu lima bulan, seiring meningkatnya kekhawatiran akan kemungkinan Perang Dunia III.

David Albright, fisikawan Amerika dan pakar senjata, menyebut jika pengayaan uranium Iran sudah mendekati 90%, tingkat yang paling diinginkan untuk membuat bom nuklir. 

Menurutnya, ilmuwan Iran sudah punya pengetahuan untuk membuat senjata dahsyat itu.

"Kenyataannya adalah Iran sudah tahu cara membuat senjata nuklir, meskipun ada beberapa tugas yang belum selesai terkait dengan pembuatan senjata nuklir tersebut," demikian tulisannya yang diterbitkan Institute for Science and International Security yang ia dirikan.

"Saat ini, hanya perlu waktu sekitar seminggu untuk memproduksi senjata nuklir pertamanya dalam jumlah cukup. Mereka bisa memiliki cukup uranium weapon grade untuk membuat 6 senjata dalam sebulan, dan setelah 5 bulan memproduksi, Iran dapat memiliki cukup untuk 12 senjata," klaimnya

Iran meningkatkan produksi uranium yang diperkaya dari 60% jadi 90%. Dia mengatakan jika tren ini terus berlanjut, Iran berpotensi punya puluhan senjata nuklir dalam waktu dekat. Ia menambahkan, Iran memulai program senjata nuklirnya di awal tahun 2000-an, dengan nama sandi Amad Plan.

Namun di luar prediksi itu, saat ini pakar belum percaya Iran memiliki kekuatan untuk menghancurkan Israel karena belum memiliki senjata nuklir. Meskipun demikian, konflik apa pun antara mereka dapat menyebabkan korban jiwa dalam jumlah besar di Timur Tengah.

"Perang besar-besaran antara Iran dan Israel akan menimbulkan kerugian sangat besar bagi manusia. Bahkan jika perang itu tak bersifat nuklir dan menurut saya Israel tidak akan menggunakannya kecuali menghadapi kekalahan, tetap saja serangan rudal dan serangan drone akan berdampak besar," kata Mark Almond, direktur di Crisis Research Center.

Skenario terburuk menurutnya adalah rudal Iran yang kuat, seperti Kheibar, merusak pembangkit listrik tenaga nuklir Israel. Jika ini terjadi, berpotensi mengarah ke perang nuklir.

"Kebocoran radiasi bisa jadi merupakan bencana Chernobyl lainnya, namun Israel mungkin melihatnya sebagai serangan nuklir dan membalas dengan hulu ledak nuklir yang sebenarnya. Itu skenario terburuk. Bahkan tanpa hal itu, pesawat pengebom Israel kemungkinan akan terbang jauh ke Iran dan menghancurkan fasilitas penelitian nuklirnya," pungkasnya.(***)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

#Israel

Index

Berita Lainnya

Index