Pembangunan Jembatan Pakning - Bengkalis Menuai Pro Kontra

Pembangunan Jembatan Pakning - Bengkalis Menuai Pro Kontra
Rencana pembangunan jembatan Sungai Pakning-Bengkalis/net

PEKANBARU, LIPO - Rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau untuk membangun jembatan penghubung Sungai Pakning-Bengkalis, menuai pro kontra di kalangan DPRD Riau.

Di satu sisi, dengan dibangunnya jembatan sepanjang 6,1 km itu dinilai sudah mengakomodir kebutuhan masyarakat. Namun di sisi lain DPRD Riau menilai pembangunan jembatan terpanjang di Indonesia itu hanya mimpi.

Ketikat dikonfirmasi kepada dua anggota DPRD Riau yakni, Abdul Kasim dan Edy M Yatim. Kamis 25 April 2024.

"Jalan penghubung Pulau Sumatera dengan Bengkalis. Dengan begitu transportasi masyarakat menjadi mudah. Kemudian Bengkalis merupakan kabupaten tertua di Provinsi Riau," ujar Abdul Kasim.

Menurut politisi ftaksi PKS itu, meski angkutan Roro sudah mengakomodir kebutuhan masyarakat namun di hari-hari besar sering terjadi kemacetan. Ini yang jadi persoalan. Seperti lebaran, tahun baru, natal atau hari-hari libur,"  ujarnya.

"Kita enggak mau juga kota Bengkalis itu tertinggal. Karena kota Bengkalis itu melahirkan Dumai, Siak, dan Meranti. Jadi kita juga ingin Bengkalis itu maju," tutur Abdul Kasim. 

Saat ditanya potensi di kota Bengkalis sendiri, Abdul Kasim mengaku belum tahu.

Sementara saat dikonfirmasi terpisah, anggota DPRD Riau Edy M Yatim mengaku pesimis dibangunnya jembatan tersebut. Pasalnya sama dengan pembangunan jembatan-jembatan sebelumnya seperti pulau Padang, pulau Rupat.

Bahkan kata politisi fraksi Demokrat itu, Rancang Bangun Rinci (Detail Engineering Design) yang menelan dana hingga Rp5 miliar sampai sekarang juga hasilnya ndak jelas.

"Yakin ndak kalian, kalian jawab dulu. Jangan mimpi kalian dibangun. Malas saya mengcoment. Sama dengan jembatan pulau Padang, pulau Rupat, Malaka, apa, saya yang membahas itu. Itu mimpi Pemilu itu, Pilkada," ujarnya.

Ketua komisi I DPRD Riau itu, meminta wartawan jangan tergiring issu dengan orang-orang itu, mestinya wartawan yang membangun issu.  

"Kita ini penggiring issu, sama dengan Pilkada sekarang ini, kita yang penggirinh issunya. Kita ini pembuat berita bukan pengikut berita," tegas mantan wartawan senior Riau ini.

Ia mengatakan pembangunan jembatan pulau Padang itu dirinya yang membahas. Bahkan DED-nya sudah jadi.  Tapi DED itu hanya sekedar diatas kertas saja. Dan itu Rp5 miliar lebih, ujarnya.

Caleg gagal ini pun mengatakan, jika jembatan itu dibangun nantinya hanya membawa durian saja dari Bengkalis.

"Ndak tahulah siapa yang "jualan" ni. Apakah Gubernur apakah Edy Natar, apakah Bupati Bengkalis Kasmarni. Yang penting wartawan tergiring. Kalau saya breefeng orang-orang itu ndak enak saya nanti,"pungkasnya.

Seperti diketahui rencana pembangunan jembatan Bukit Batu Bengkalis penghubung antara Pulau Sumatera ke Pulau Bengkalis nampaknya bakal terwujud.

Pasalnya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) China yang berencana membangun jembatan tersebut akan datang ke Riau dan meninjau langsung untuk pembangunan jembatan itu.

"Jembatan Bukit Batu Bengkalis, kemarin saya sudah koordinasi, Insyaallah kawan-kawan dari BUMN China akan datang ke Riau pekan depan. Setelah datang ke Riau, mereka akan meninjau ke lapangan. Mereka sudah siap, tinggal nanti kita menyiapkan DED nya," kata Penjabat (Pj) Gubernur Riau (Gubri), SF Hariyanto belum lama ini.

Pj Gubri mengatakan, dirinya mendengar pada saat lebaran kemarin dari Bengkalis ke Riau sampai 15 jam mengantre di pelabuhan. Tentu kondisi ini sangat meresahkan masyarakat.

"Apakah tidak prihatin kita. Nah, inilah yang kita harapkan niat dan tekad kita bersama bisa selesai. Dan tidak ada masalah lagi hingga mengantre sampai 15 jam," ujarnya.

Untuk diketahui, kemampuan Pj Gubri membangun dan pengembangan infrastruktur memang tak diragukan lagi. Hal ini terlihat dengan hasil koordinasi dan minat calon investor untuk membangun jembatan terpanjang di Indonesia di Bumi Lancang Kuning.(***)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

#DPRD Riau

Index

Berita Lainnya

Index