Dinilai Berhasil Turunkan Stunting, Pemko Pekanbaru Kembali Koleksi Penghargaan

Dinilai Berhasil Turunkan Stunting, Pemko Pekanbaru Kembali Koleksi Penghargaan

PEKANBARU, LIPO - Pemko Pekanbaru kembali menambah koleksi penghargaan. Kali ini dalam penurunan angka stunting di Provinsi Riau, dengan peringkat terbaik dua. 

Penghargaan itu diserahkan secara langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Riau SF Hariyanto, kepada Pj Walikota Pekanbaru Muflihun, pada Rapat Koordinasi Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa se-Provinsi Riau Tahun 2024 di Ballroom Hotel Labersa, Siak Hulu, Kampar, Jumat (3/5/2024).

Atas penghargaan yang diberikan Pemerintah Provinsi Riau tersebut, Muflihun menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya. Ia berharap penghargaan yang diterima bisa menjadi motivasi bagi Pemko Pekanbaru untuk terus berupaya maksimal menurunkan dan mengentaskan stunting di Kota Pekanbaru.

Dikatakannya, penghargaan yang didapatkan Pemko Pekanbaru bukanlah tujuan akhir yang akan dicapai. Melainkan bagaimana penghargaan yang diberikan dapat memacu semangat Pemko Pekanbaru dalam menurunkan stunting.

"Penghargaan ini bukan tujuan akhir yang ingin kita capai. Tapi bagaimana dengan penghargaan yang didapat ini, kita menjadi lebih semangat dan aktif dalam melaksanakan program percepatan penurunan stunting," ulas Muflihun.

Selain itu, dirinya juga tidak lupa mengucapkan terimakasih atas dukungan dan kerjasama berbagai pihak dalam penanganan stunting di Kota Pekanbaru.

Menurutnya, penanganan stunting di Pekanbaru tak lepas dari kolaborasi yang dilakukan Pemko. Apalagi, dirinya bertekad agar zero stunting di Pekanbaru.

"Dengan adanya kolaborasi, tentu penanganan yang kita lakukan bisa lebih maksimal. Sebab, Kota Pekanbaru memiliki target menjadi zero stunting," katanya.

Ia menyebut, pada tahun 2022 lalu ada sebanyak 318 anak di Kota Pekanbaru yang mengalami stunting atau gangguan tumbuh karena kekurangan gizi dalam waktu yang cukup lama. Dengan berbagai upaya yang dilakukan, di 2023 turun menjadi 115 anak.

Kemudian 115 anak yang masih mengalami stunting itu diberikan pendampingan oleh Pemko Pekanbaru melalui program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS).

Dengan program BAAS tersebut, Pj Walikota Pekanbaru Muflihun bersama Forkopimda, Sekdako Indra Pomi Nasution dan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ditetapkan sebagai orangtua pendamping bagi anak stunting.

Program BAAS dijalankan selama 6 bulan dengan masing-masing bapak asuh anak stunting wajib memberikan bantuan makanan penunjang pertumbuhan kepada anak asuh stunting masing-masing dengan besaran Rp500 ribu per bulan.

Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Pekanbaru yang sebelumnya berada di angka 16,8 persen, kini sudah turun menjadi 8,7 persen.*****

 

 

 

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

#Penghargaan

Index

Berita Lainnya

Index