PEKANBARU, LIPO - Gubernur Riau, Abdul Wahid, akhirnya menemui masyarakat dan mahasiswa yang berdemonstrasi di kantor Gubernur Riau terkait penolakan relokasi dari Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Rabu 18 Juni 2025.
Dalam pertemuan tersebut, Wahid menyatakan akan menyampaikan aspirasi masyarakat kepada pemerintah pusat, mengingat kebijakan ini merupakan program nasional.
"Kami akan sampaikan aspirasi masyarakat kepada Satgas TNTN dan pengambil keputusan karena ini adalah kebijakan nasional," ujar Wahid, di hadapan para pendemo.
Ia menjelaskan bahwa Pemprov Riau telah diundang oleh Satgas Penertiban TNTN dan akan menyampaikan atensi masyarakat kepada pemerintah pusat supaya keputusan nanti ada rasa berkeadilan.
Wahid juga meminta waktu satu bulan untuk berkoordinasi dengan pemerintah pusat guna mencari solusi terbaik.
"Kami tidak bisa menjanjikan dalam satu minggu, tetapi perlu pendekatan khusus. Beri kami waktu yang lebih longgar, jangan terlalu mepet. Mudah-mudahan solusi bisa ditemukan," tambahnya.
Kapolda Riau, Irjen Pol. Herry Heryawan, yang turut hadir dalam pertemuan tersebut, menyatakan kesiapan Polda Riau untuk mengawal penyampaian aspirasi masyarakat secara damai.
"Partisipasi aktif masyarakat yang menyampaikan kami aspirasi, dan gubernur Riau akan mengawal dan disampaikan pada pemerintah pusat karena birokrasi perlu proses," ujarnya.
Di akhir pertemuan, Gubernur Abdul Wahid dan Kapolda Riau menemui massa aksi untuk menyampaikan hasil pembahasan terkait tuntutan mereka. Setelah mendapatkan penjelasan masyarakat langsung membubarkan diri secara tertib.
Diberitakan sebelumnya ribuan masyarakat dan mahasiswa yang mengatasnamakan aliansi mahasiswa dan masyarakat Pelalawan (AMMP) menggelar aksi unjuk rasa di kantor gubernur Riau, Rabu pagi 18 Juni 2025. Adapun tuntutannya menolak direlokasi pasca penertiban di kawasan TNTN oleh Satgas. *****
GoogleNews
