LOMBOK, LIPO - Rocky Gerung menyebut puncak Gunung Rinjani, merupakan puncak keindahan alam semesta. Karena keindahannya itu, Rocky selalu ingin kembali ke gunung tertinggi ketiga seven summit Indonesia itu.
“Gunung (Rinjani), berkali-kali saya naik gunung itu, dan selalu saya ingin kembali ke situ, karena ada keindahan disitu,” ucap Rocky dalam Forum Penjaringan Masukan (FPM) Perumusan Kebijakan “Rinjani Destinasi Pendakian Berstandar Global” yang digelar di Aula Geopark Rinjani Bappeda NTB, Selasa (22/7/2025).
Tidak hanya selalu merindukan Rinjani, lebih dari itu bahkan Rocky berangan-angan ingin melamar Dewi Anjani di Puncak Rinjani.
“Seandainya ada waktu yang bisa diputar balik saya ingin melamar Dewi Anjani di puncak Rinjani itu tuh,” ucap Rocky sambil tertawa.
Bagi Rocky, gunung bukan sekedar mencapai puncak. Tapi gunung dapat menyadarkan bahwa betapa kecilnya kita dibandingkan dengan kekuasaan Tuhan.
“Karena kita kecil, kita ingin kekecilan itu dihasilkan oleh pengalaman personal. Sehingga kita tidak perlu mengandalkan otot, tapi kekuatan moral,” ucap Rocky dilansir Yt Bappeda NTB.
Sehingga kata Rocky, orang naik gunung itu semestinya lebih mengedepankan kekuatan moral, bukan kekuatan otot.
“Anda naik Rinjani anda menguji moral anda, bukan kekuatan otot. Memang semua orang naik gunung pasti mengandalkan otot. Tetapi soal moral itu value, itu hanya bisa dinikmati secara personal. Itu poinnya,” kata Rocky.
Menyikapi seringnya terjadi kecelakaan saat mendaki gunung, menurut Rocky ada dua hal penting yang perlu dilakukan sebelum naik gunung agar bisa meminimalisir resiko yaitu, memahaminya dan mempelajari faktor keamanan pendakian itu sendiri.
“Memahami (Gunung) artinya menyatu dengan keindahannya dan keamanannya. Dua hal, keamanan dan keindahan. Hanya itu. Saya sudah naik banyak gunung di Indonesia, Elbrus di eropa, Himalaya. Tetapi, saya katakan Rinjani adalah puncak keindahan alam semesta,” ucap Rocky lagi.
Sementara aspek utama yang selalu menjadi masalah dalam dunia pendakian adalah manajemen risiko yang belum dimaksimalkan sehingga kecelakaan masih sering terjadi dan menjadi viral baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
“Ada manajemen resiko yang tidak dimaksimalkan. Dasarnya cuma itu. Kita mau liat, apa yang bisa kita ucapkan hari ini setelah sejumlah kecelakaan terjadi. Tidak mungkin diselesaikan oleh ASN. ASN itu ngurusnya kebijakan. Perlu kebijakan teknokratis sebagai makhluk dari bumi, harus ada keterlibatan emosional dan eksistensial. Kebijakan merawat bumi. Merawat rahim bumi,” kata Rocky.
Untuk diketahui, Rocky hadir di forum tersebut sebagai salah satu pemateri. Karena Rocky dinilai tidak hanya akademisi dan pendaki gunung, Rocky juga dinilai banyak memberikan perspektif terkait dengan bagaimana membuat kebijakan terkait dengan pendakian Rinjani.
Forum ini juga menjadi wadah untuk menjaring masukan dari berbagai pihak guna merumuskan kebijakan terpadu dan berkelanjutan, sekaligus memperkuat posisi NTB dalam peta pariwisata global.
Forum tersebut dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, pegiat pariwisata, komunitas pendaki, perwakilan Bappenas serta perwakilan OPD terkait, sebagai bagian dari proses penyusunan kebijakan terpadu untuk pengelolaan destinasi Rinjani secara berkelanjutan.*****