PEKANBARU, LIPO - Ratusan mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) menggelar aksi demo di depan kantor DPRD Riau, pada Senin 26 Agustus 2024.
Sama dengan aksi sebelumnya, unjuk rasa ini yaitu mengawal putusan MK dan menolak Revisi RUU Pilkada oleh DPR.
Berdasarkan pantauan liputanoke.com, mahasiswa datang ke DPRD pukul 14.00 wib dengan menggunakan almamater dan membawa spanduk “stop represifitas lawan pembegalan konstitusi”.
Koordinator aksi, Alfikri, menyampaikan, meskipun DPR RI mengaku telah membatalkan rencana merevisi UU Pilkada, namun aksi terus berlanjut untuk memastikan tidak ada lagi aksi "Kucing-kucingan" seperti sebelumnya.
Selain menyampaikan aspirasi penolakan terhadap revisi UU Pilkada, massa Umri juga menyayangkan tindakan represif dari aparat penegak hukum pada aksi unjuk rasa, Sabtu 24 Agustus 2024.
Pada aksi tersebut polisi sempat menembakkan water canon untuk menghalau massa dan terlibat aksi saling lempar. Akibatnya beberapa massa aksi termasuk Presiden Mahasiswa Universitas Riau mengalami luka dibagian wajah dan kepala.
Sebagaimana diketahui, aksi unjuk rasa selama beberapa hari belakangan yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia merupakan buah dari kontroversi revisi UU Pilkada yang menyulut kemarahan masyarakat.
DPR RI dianggap berusaha membatalkan konstitusi dengan menganulir putusan Mahkamah Konstitusi (MK) demi membuka kesempatan bagi putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, agar bisa maju di Pilkada.*****